Tingkatkan kemandirian, PLN UP3B Mataram kenalkan sistem hidroponik

id PLN UIW NTB ,hidroponik,PLN UP3B Mataram

Tingkatkan kemandirian, PLN UP3B Mataram kenalkan sistem hidroponik

Manager PLN UP3B Mataram, Edo Adrianto (kanan), menyerahkan bantuan berupa instalasi hidroponik, bibit sayuran dan juga peralatan kebersihan kepada perwakilan kelompok warga di Lingkungan Kampung Baru Selaparang, Kelurahan Banjar, Ampenan, Kota Mataram, NTB, Kamis (26/12/2019). (Foto Humas PLN UIW NTB)

Mataram (ANTARA) - Tak hanya berkutat di bidang kelistrikan, PLN Unit Pelaksana Pengatur dan Penyaluran Beban (UP3B) Mataram, Nusa Tenggara Barat, memiliki program yang unik sekaligus bermanfaat di terkait pengembangan lingkungan hijau, yaitu Pengenalan Penanaman dengan Sistem Hidroponik.

Bertemakan "Meningkatkan Kemandirian Pangan dengan Sistem Hidroponik", kegiatan digelar di Kampung Baru Selaparang, Kelurahan Banjar, Ampenan, Kota Mataram, Kamis (26/12). Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan penanaman sayuran atau tanaman dengan sistem hidroponik.

"Sistem penanaman hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Jadi, sangat cocok untuk diterapkan di area pemukiman warga yang padat karena tidak memerlukan lahan yang luas," kata Manager PLN UP3B Mataram, Edo Adrianto.
Seorang pakar menjelaskan tata cara menggunakan media tanam hidroponik. (Foto Humas PLN UIW NTB)

Selain itu, kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Jadi dapat diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Tak hanya itu saja, penanaman sayuran dengan sistem ini dilakukan dengan tetap memenuhi nutrisi pada tanaman, higienis dan tentunya bergizi. Selain dapat memberikan efek hijau menyegarkan di lingkungan sekitar.

Pada kesempatan tersebut, Edo Adrianto secara simbolis memberikan bantuan berupa instalasi hidroponik, bibit sayuran dan juga peralatan kebersihan kepada perwakilan kelompok warga di Lingkungan Kampung Baru Selaparang.

"Kegiatan ini statusnya baru perintis, jadi jika tahun depan sukses maka akan ditambah dan dikembangkan lagi. Kami berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar," ujar Edo.

Kegiatan ini akan dimonitor dan terus dievaluasi untuk melihat efektifitas dari proses dan hasil dari penanaman sayuran dengan sistem ini bagi warga.