Pemerintah terus memperhatikan kondisi tiga mahasiswa Indonesia yang masih berada di Provinsi Hubei, karena dinyatakan tidak layak terbang saat akan dipulangkan ke Tanah Air akhir pekan lalu.
Saat ini, satu warga negara Indonesia (WNI) berada di asrama mahasiswa di Kota Wuhan dan dua WNI lainnya tinggal di asrama mahasiswa di Kota Xianning. Ketiganya dalam kondisi kesehatan yang baik.
“KBRI Beijing selalu menjalin komunikasi dengan ketiga WNI tersebut untuk memonitor kondisi mereka dan memberikan bantuan keuangan untuk memenuhi kebutuhan logistik,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Selain itu, KBRI Beijing juga menyediakan layanan konseling untuk menjaga kondisi psikologis ketiga WNI itu.
Judha menegaskan bahwa ketiga mahasiswa Indonesia itu gagal dievakuasi ke Tanah Air karena kondisi kesehatannya yang tidak memenuhi syarat terbang, bukan karena terinfeksi virus corona.
Karena kondisi tersebut, pesawat evakuasi yang semula dijadwalkan akan membawa pulang 245 WNI dari Kota Wuhan---pusat penyebaran virus corona 2019-nCoV---hanya mengangkut 237 WNI dan satu warga negara asing yang beristrikan seorang WNI.
“Sebanyak 237 WNI itu sudah melalui multiple health screening di Wuhan, terbukti bahwa tiga WNI yang tidak lolos kemarin karena screening yang ketat. Jadi yang pulang ini pasti sehat,” kata Judha.
Sementara empat WNI lain memilih tetap tinggal di Hubei atas kesadaran dan pertimbangan sendiri.
Pemerintah memonitor kondisi tiga mahasiswa Indonesia di Provinsi Hubei
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. (ANTARA/Yashinta Difa)
Jakarta (ANTARA) -