Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, empat warga setempat berstatus orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19, kegiatannya dilakukan di rumah masing-masing.
"Empat orang berstastus ODP COVID-19 itu, kami tangani dengan kunjungan dan memantau kesehatannya di rumah masing-masing selama 14 hari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Selasa.
Baca juga: Seorang TKW asal Dompu sepulang dari Singapura alami gejala mirip corona
Menurutnya, empat orang tersebut masuk dalam status ODP karena baru datang dari luar negeri. Seorang dari Italia, dan satu dari salah satu daerah edemik di Indonesia.
Sementara dua orang dari Malaysia yang akan "landing" Selasa malam nanti sekitar pukul 24.00 Wita, dan tim Dikes akan melakukan penjemputan dan penanganan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.
"Untuk identitas dan tempat tinggalnya di Mataram, tidak bisa kami sampaikan, sebab itu bisa menimbulkan diskriminasi terhadap warga bersangkutan," katanya.
Baca juga: 24 orang di NTB dalam pemantauan dugaan suspect virus corona
Dikatakan, empat orang ODP tersebut didapatkan berdasarkan laporan dari keluarga mereka, hal ini sebagai salah satu bukti bahwa warga Mataram memiliki kesadaran terhadap pencegahan penyebaran virus covid-19.
Oleh karena itu, tim dari Dinas Kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan empat ODP tersebut.
"Apabila mereka terindikasi menderita deman berat dan suhu tubuh di atas 38 derajat, segera kita rujuk ke RSUP Nusa Tenggara Barat," katanya.
Sementara menyinggung tentang 13 pasien warga Kota Mataram dalam pengawasan (PDP) yang disebutakan oleh pihak Provinsi Nusa Tenggara Barat, Usman tidak mengetahui persis identitasnya.
"Saya juga dapat data itu, tapi kami belum tahu sumbernya dari mana. Sekarang warga PDP itu masih berada di Graha Mandalika RSUP Nusa Tenggara Barat," katanya menambahkan.
"Empat orang berstastus ODP COVID-19 itu, kami tangani dengan kunjungan dan memantau kesehatannya di rumah masing-masing selama 14 hari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Selasa.
Baca juga: Seorang TKW asal Dompu sepulang dari Singapura alami gejala mirip corona
Menurutnya, empat orang tersebut masuk dalam status ODP karena baru datang dari luar negeri. Seorang dari Italia, dan satu dari salah satu daerah edemik di Indonesia.
Sementara dua orang dari Malaysia yang akan "landing" Selasa malam nanti sekitar pukul 24.00 Wita, dan tim Dikes akan melakukan penjemputan dan penanganan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.
"Untuk identitas dan tempat tinggalnya di Mataram, tidak bisa kami sampaikan, sebab itu bisa menimbulkan diskriminasi terhadap warga bersangkutan," katanya.
Baca juga: 24 orang di NTB dalam pemantauan dugaan suspect virus corona
Dikatakan, empat orang ODP tersebut didapatkan berdasarkan laporan dari keluarga mereka, hal ini sebagai salah satu bukti bahwa warga Mataram memiliki kesadaran terhadap pencegahan penyebaran virus covid-19.
Oleh karena itu, tim dari Dinas Kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan empat ODP tersebut.
"Apabila mereka terindikasi menderita deman berat dan suhu tubuh di atas 38 derajat, segera kita rujuk ke RSUP Nusa Tenggara Barat," katanya.
Sementara menyinggung tentang 13 pasien warga Kota Mataram dalam pengawasan (PDP) yang disebutakan oleh pihak Provinsi Nusa Tenggara Barat, Usman tidak mengetahui persis identitasnya.
"Saya juga dapat data itu, tapi kami belum tahu sumbernya dari mana. Sekarang warga PDP itu masih berada di Graha Mandalika RSUP Nusa Tenggara Barat," katanya menambahkan.