Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Irjen Polisi Muhammad Iqbal meninjau operasional dapur umum TNI-Polri yang ada di lapangan terbuka Masjid Khubul Wathan Islamic Center.
Dalam aktivitasnya menjelang waktu berbuka puasa, Jumat, Kapolda NTB melihat operasional dapur umum dengan didampingi pejabat utama Polda NTB dan jajaran beserta pejabat TNI, diantaranya Danrem 162/Wira Bhakti, Danlanal Mataram, dan Danlanud Rembiga.
Bahkan dalam kunjungannya, Kapolda NTB bersama Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani ikut membantu petugas dapur umum menyiapkan masakan.
Dalam momentum Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 ini, dapur umum menyediakan makanan siap saji untuk menu berbuka dan sahur. Bahkan pascalebaran, dapur umum rencananya akan terus beroperasi menyediakan makanan siap saji khusus bagi masyarakat terdampak COVID-19.
"Ini pertanda bahwa kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19 dengan gotong-royong TNI-Polri dan masyarakat berjalan," kata Iqbal ketika ditemui disela kunjungannya melihat operasional dapur umum di Masjid Khubul Wathan Islamic Center, Mataram.
Menurutnya, peran TNI-Polri dalam kondisi saat ini sudah seharusnya memperkuat peranan dalam membantu masyarakat terdampak. Dengan begitu, masyarakat dapat terbantu dengan harapan dapat membangkitkan kesadaran penuh masyarakat untuk mematuhi protokol pencegahan penularan virus mematikan tersebut.
Dapur umum TNI-Polri ini, jelasnya, bagian program bhakti sosial dengan fungsi sebagai wadah solidaritas. Sebagian dari suplai kebutuhan logistik dapur umum berasal dari masyarakat.
"Dalam satu hari dapur umum ini bisa membuat lebih dari 1.000 porsi nasi bungkus. Baik itu untuk sahur dan berbuka. Dibagikan kepada masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Mantan Kadiv Humas Polri ini menambahkan, sasaran pembagian makanan dari dapur umum meliputi warga tidak mampu, santri pesantren, panti asuhan, mahasiwa terdampak larangan mudik, serta pekerja sektor informal yang masih harus bekerja di tengah pandemi COVID-19.
"Ini dalam rangka membantu masyarakat di masa prihatin ini. Kita imbau masyarakat untuk terus perhatikan protokol dan SOP COVID-19," kata Iqbal.
Dalam aktivitasnya menjelang waktu berbuka puasa, Jumat, Kapolda NTB melihat operasional dapur umum dengan didampingi pejabat utama Polda NTB dan jajaran beserta pejabat TNI, diantaranya Danrem 162/Wira Bhakti, Danlanal Mataram, dan Danlanud Rembiga.
Bahkan dalam kunjungannya, Kapolda NTB bersama Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani ikut membantu petugas dapur umum menyiapkan masakan.
Dalam momentum Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 ini, dapur umum menyediakan makanan siap saji untuk menu berbuka dan sahur. Bahkan pascalebaran, dapur umum rencananya akan terus beroperasi menyediakan makanan siap saji khusus bagi masyarakat terdampak COVID-19.
"Ini pertanda bahwa kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19 dengan gotong-royong TNI-Polri dan masyarakat berjalan," kata Iqbal ketika ditemui disela kunjungannya melihat operasional dapur umum di Masjid Khubul Wathan Islamic Center, Mataram.
Menurutnya, peran TNI-Polri dalam kondisi saat ini sudah seharusnya memperkuat peranan dalam membantu masyarakat terdampak. Dengan begitu, masyarakat dapat terbantu dengan harapan dapat membangkitkan kesadaran penuh masyarakat untuk mematuhi protokol pencegahan penularan virus mematikan tersebut.
Dapur umum TNI-Polri ini, jelasnya, bagian program bhakti sosial dengan fungsi sebagai wadah solidaritas. Sebagian dari suplai kebutuhan logistik dapur umum berasal dari masyarakat.
"Dalam satu hari dapur umum ini bisa membuat lebih dari 1.000 porsi nasi bungkus. Baik itu untuk sahur dan berbuka. Dibagikan kepada masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Mantan Kadiv Humas Polri ini menambahkan, sasaran pembagian makanan dari dapur umum meliputi warga tidak mampu, santri pesantren, panti asuhan, mahasiwa terdampak larangan mudik, serta pekerja sektor informal yang masih harus bekerja di tengah pandemi COVID-19.
"Ini dalam rangka membantu masyarakat di masa prihatin ini. Kita imbau masyarakat untuk terus perhatikan protokol dan SOP COVID-19," kata Iqbal.