Mataram (ANTARA) - Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) Nusa Tenggara Barat bersama Forum Komunikasi Sales dan Marketing (FKSM) NTB meluncurkan program "school of marketing" atau sekolah pemasaran untuk para generasi milenial di Kota Mataram, Selasa.
Kegiatan itu dihadiri dan dibuka oleh Ketua Umum KAFEGAMA NTB sekaligus Ketua Dewan Pembina FKSM NTB Hj Putu Selly Andayani didampingi Ketua FKSM NTB Muhammad Jefri dan Ketua Harian KAFEGAMA NTB Supiandi dan anggota serta pengurus FKSM.
Ketua Umum KAFEGAMA NTB Hj Putu Selly Andayani mengatakan peluncuran sekolah pemasaran itu dilaksanakan sebagai bentuk dukungan kepada para pekerja atau pun generasi muda di NTB sehingga termotivasi mengembangkan kreativitas dan usahanya serta kembali siap bekerja.
"Saya berpesan kepada para generasi muda yang mengikuti program school of marketing ini agar giat dan punya dedikasi tinggi dalam merekam setiap tahapan pembelajaran. Insya Allah, output dari program ini nantinya akan diatensi oleh FKSM NTB," ujarnya.
Menurut Selly, sekolah pemasaran ini merupakan yang pertama di Indonesia diluncurkan oleh KAFEGAMA berkolaborasi dengan FKSM.
"Jadi NTB yang pertama melaksanakan kegiatan seperti ini," katanya.
Karena itu, Selly, berharap dari pelatihan tersebut nantinya generasi muda NTB dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman serta dapat menerapkan kompetensi yang telah dipelajari di tempat kerja masing-masing.
Ketua FKSM NTB Muhammad Jefri yang juga hadir dalam kesempatan itu memberikan pencerahan dalam melihat objektifitas seorang sales marketing.
"Alhamdulillah rencana ini sebenarnya sudah tergagas lama, mulai tahun 2018 oleh teman teman FKSM NTB serta sudah kami sampaikan langsung ke Ketua Dewan Pembina kita Ibu Hj Putu Selly Andayani," terangnya.
Ia menyatakan, selain ide dan gagasan tersebut, juga telah dilakukan prakegiatan, yaitu FKSM Goes To School ke SMK jurusan pemasaran yang ada di Mataram. Pada kegiatan itu pihaknya menyampaikan bahwa akan ada akademi marketing yang akan bisa langsung memberikan pelatihan dan penyaluran tenaga kerja kepada para anggota FKSM.
"Harapan kita bersama tentunya melalui kegiatan ini akan melahirkan para marketing andal yang siap tempur di dunia per-sales-an di era milenial saat ini," kata Jefri.
Sementara itu, Ketua Harian KAFEGAMA NTB Supiandi mengungkapkan, sekolah pemasaran yang digagas oleh FKSM NTB dan dilaksanakan oleh KAFEGAMA merupakan tindaklanjut dari Kafegama Academy, yang yang telah diprogramkan dan dilaksanakan selama ini.
"Jadi ini adalah kelanjutan dari Kafegama Academy yang sudah dilaksanakan. Dimana nantinya melalui program school of marketing ini, diharapkan mampu mencetak marketing-marketing muda yang andal sesuai dengan perkembangan teknologi," ucapnya.
Namun demikian, lanjut Andi, program school of marketing itu bukan berarti menganulir program Kafegama Academy, tetapi program tersebut merupakan manifestasi dari Kafegama Academy.
"Artinya, Kafegama Academy akan terus berlanjut dimana output-nya akan hijrah ke program ini," ujarnya.
Disamping itu, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan bagi para pekerja yang terpaksa harus dirumahkan, bahkan hingga diputus hubungan kerja atau PHK. Total terdapat 20 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut yang dilaksanakan selama dua bulan, dimulai Agustus hingga September 2020.
"Ini sekaligus bentuk dukungan kepada para pekerja yang terdampak COVID-19 untuk bisa kembali termotivasi mengembangkan kreativitas dan usahanya sehingga bisa kembali siap bekerja," kata Supiandi.
Tanzilul Khodijah Amiroh yang juga Pembina FKSM NTB menyampaikan, kolaborasi KAFEGAMA dengan FKSM NTB sebagai dua pilar penyokong school of marketing adalah sejoli yang saling melengkapi. KAFEGAMA NTB merupakan sokoguru dalam teoritis, sementara FKSM NTB adakah aplikator andal yang selain akan menelorkan keahlian juga akan menyerap outputnya.
"Jadi, ending dari School of Marketing ini nantinya adalah pengurangan pengangguran di NTB khususnya Kota Mataram," katanya.
Dalam acara tersebut, anggota dan pengurus FKSM NTB secara berturut-turut memberikan motivasi kepada peserta. Wahyu Eko Hidayat biasa dipanggil "Mr Weh" selaku anggota FKSM hadir memberikan cerita pengalaman saat menjadi seorang marketing hingga kiwirausahawan, ditambah pula pembukaan oleh Public Relation FKSM Willy Permata yang kebagian berbicara mengeluarkan joke-joke pemantik kepada para peserta.
"Keberhasilan dalam pemasaran itu ditentukan oleh berhasilnya peran sales. Karena itu sales harus kreatif dalam memanfaatkan teknologi," jelas Wahyu Eko Hidayat.
Kegiatan itu dihadiri dan dibuka oleh Ketua Umum KAFEGAMA NTB sekaligus Ketua Dewan Pembina FKSM NTB Hj Putu Selly Andayani didampingi Ketua FKSM NTB Muhammad Jefri dan Ketua Harian KAFEGAMA NTB Supiandi dan anggota serta pengurus FKSM.
Ketua Umum KAFEGAMA NTB Hj Putu Selly Andayani mengatakan peluncuran sekolah pemasaran itu dilaksanakan sebagai bentuk dukungan kepada para pekerja atau pun generasi muda di NTB sehingga termotivasi mengembangkan kreativitas dan usahanya serta kembali siap bekerja.
"Saya berpesan kepada para generasi muda yang mengikuti program school of marketing ini agar giat dan punya dedikasi tinggi dalam merekam setiap tahapan pembelajaran. Insya Allah, output dari program ini nantinya akan diatensi oleh FKSM NTB," ujarnya.
Menurut Selly, sekolah pemasaran ini merupakan yang pertama di Indonesia diluncurkan oleh KAFEGAMA berkolaborasi dengan FKSM.
"Jadi NTB yang pertama melaksanakan kegiatan seperti ini," katanya.
Karena itu, Selly, berharap dari pelatihan tersebut nantinya generasi muda NTB dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman serta dapat menerapkan kompetensi yang telah dipelajari di tempat kerja masing-masing.
Ketua FKSM NTB Muhammad Jefri yang juga hadir dalam kesempatan itu memberikan pencerahan dalam melihat objektifitas seorang sales marketing.
"Alhamdulillah rencana ini sebenarnya sudah tergagas lama, mulai tahun 2018 oleh teman teman FKSM NTB serta sudah kami sampaikan langsung ke Ketua Dewan Pembina kita Ibu Hj Putu Selly Andayani," terangnya.
Ia menyatakan, selain ide dan gagasan tersebut, juga telah dilakukan prakegiatan, yaitu FKSM Goes To School ke SMK jurusan pemasaran yang ada di Mataram. Pada kegiatan itu pihaknya menyampaikan bahwa akan ada akademi marketing yang akan bisa langsung memberikan pelatihan dan penyaluran tenaga kerja kepada para anggota FKSM.
"Harapan kita bersama tentunya melalui kegiatan ini akan melahirkan para marketing andal yang siap tempur di dunia per-sales-an di era milenial saat ini," kata Jefri.
Sementara itu, Ketua Harian KAFEGAMA NTB Supiandi mengungkapkan, sekolah pemasaran yang digagas oleh FKSM NTB dan dilaksanakan oleh KAFEGAMA merupakan tindaklanjut dari Kafegama Academy, yang yang telah diprogramkan dan dilaksanakan selama ini.
"Jadi ini adalah kelanjutan dari Kafegama Academy yang sudah dilaksanakan. Dimana nantinya melalui program school of marketing ini, diharapkan mampu mencetak marketing-marketing muda yang andal sesuai dengan perkembangan teknologi," ucapnya.
Namun demikian, lanjut Andi, program school of marketing itu bukan berarti menganulir program Kafegama Academy, tetapi program tersebut merupakan manifestasi dari Kafegama Academy.
"Artinya, Kafegama Academy akan terus berlanjut dimana output-nya akan hijrah ke program ini," ujarnya.
Disamping itu, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan bagi para pekerja yang terpaksa harus dirumahkan, bahkan hingga diputus hubungan kerja atau PHK. Total terdapat 20 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut yang dilaksanakan selama dua bulan, dimulai Agustus hingga September 2020.
"Ini sekaligus bentuk dukungan kepada para pekerja yang terdampak COVID-19 untuk bisa kembali termotivasi mengembangkan kreativitas dan usahanya sehingga bisa kembali siap bekerja," kata Supiandi.
Tanzilul Khodijah Amiroh yang juga Pembina FKSM NTB menyampaikan, kolaborasi KAFEGAMA dengan FKSM NTB sebagai dua pilar penyokong school of marketing adalah sejoli yang saling melengkapi. KAFEGAMA NTB merupakan sokoguru dalam teoritis, sementara FKSM NTB adakah aplikator andal yang selain akan menelorkan keahlian juga akan menyerap outputnya.
"Jadi, ending dari School of Marketing ini nantinya adalah pengurangan pengangguran di NTB khususnya Kota Mataram," katanya.
Dalam acara tersebut, anggota dan pengurus FKSM NTB secara berturut-turut memberikan motivasi kepada peserta. Wahyu Eko Hidayat biasa dipanggil "Mr Weh" selaku anggota FKSM hadir memberikan cerita pengalaman saat menjadi seorang marketing hingga kiwirausahawan, ditambah pula pembukaan oleh Public Relation FKSM Willy Permata yang kebagian berbicara mengeluarkan joke-joke pemantik kepada para peserta.
"Keberhasilan dalam pemasaran itu ditentukan oleh berhasilnya peran sales. Karena itu sales harus kreatif dalam memanfaatkan teknologi," jelas Wahyu Eko Hidayat.