Surabaya (ANTARA) - Pembayaran santunan program Jaminan Hari Tua atau JHT, mendominasi klaim jaminan PT Jamsostek (Persero) di Wilayah VI yang meliputi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.

Data yang diperoleh dari Kanwil VI PT Jamsostek di Surabaya, Selasa mencatat, dari total Rp655,59 miliar santunan yang dibayarkan hingga September 2010, sekitar Rp486,35 miliar lebih untuk program JHT.

Sisanya untuk program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebesar Rp93,29 miliar, Jaminan Kematian Rp31,72 miliar dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Rp44,21 miliar.

Khusus untuk program JHT, selama periode Januari-September 2010 terdapat sebanyak 86.115 kasus atau rata-rata per tenaga kerja peserta Jamsostek menerima santunan sekitar Rp5,6 juta lebih.

Kepala Kanwil VI PT Jamsostek, Junaedi, mengungkapkan akumulasi dana JHT yang terkumpul dari 3.084.211 tenaga kerja yang menjadi peserta hingga September 2010, mencapai lebih dari Rp7,63 triliun.

"Kalau di rata-rata, tabungan per peserta Jamsostek di Kanwil VI sekitar Rp2,47 juta. Dana JHT bersumber dari iuran peserta yang besarnya 5,7 persen dari upah," paparnya.

Junaedi menambahkan dari dana saldo JHT tersebut, diberikan pengembangan dari hasil usaha atau bunga sebesar 9 persen dan insentif 1,6 persen dari nilai saldo akhir 2009.

Hingga akhir September, akumulasi kepesertaan program paket Jamsostek di wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mencapai 3.084.211 tenaga kerja yang berasal dari 31.951 perusahaan.

Selama periode yang sama, Kanwil VI Jamsostek mampu melewati target penambahan peserta hingga 20 persen dari yang ditetapkan.

Dari total tenaga kerja tersebut, lanjut Junaedi, sebanyak 1.189.520 orang (38,57 persen) merupakan peserta aktif, sementara sisanya 1.894.691 orang (61,43 persen) adalah peserta pasif.

"Kami terus berupaya agar mereka yang masih peserta pasif, bisa menjadi peserta aktif karena manfaat yang didapat pekerja dari program Jamsostek cukup besar," ujarnya. (*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024