Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Uap (PLTMGU) Lombok Peaker berkapasitas 150 Mega Watt (MW) sudah beroperasi maksimal menerangi Pulau Lombok, setelah sebelumnya sempat terjadi gangguan.
"Selepas berhasilnya proses sinkron bertahap seluruh mesin di PLTMGU Lombok Peaker, akhirnya sistem kelistrikan Lombok kembali normal," kata Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, Dony Noor Gustiarsyah, di Mataram, Senin.
Ia mengatakan keberhasilan menormalkan operasional PLTMGU Lombok Peaker tersebut berkat doa dari masyarakat dan juga upaya keras yang dilakukan oleh tim.
"Akhirnya sebanyak 13 mesin di PLTMGU Lombok Peaker secara keseluruhan dapat kembali menyuplai listrik di Sistem Lombok," ujarnya.
Dengan beroperasinya PLTMGU Lombok Peaker, kata dia, maka tidak ada lagi pemadaman listrik di Pulau Lombok. Daya mampu pembangkit tersebut pada Senin pagi (19/10), adalah sebesar 310 mega Watt (MW), dengan beban puncak rata-rata adalah 257 MW.
"Masih ada cadangan daya sebesar 53 MW yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat NTB, baik untuk kebutuhan rumah tangga, bisnis, ataupun industrinya," ucap Dony.
Dony juga menyebutkan bahwa terkait gangguan yang terjadi, PLN akan melakukan evaluasi terhadap sistem pemantauan dan kontrol mesin yang mengakibatkan PLTMGU Lombok Peaker terganggu.
"Untuk menghindari hal yang serupa, selama beberapa hari ke depan, kami akan monitor intensif untuk performa PLTMGU Lombok Peaker. Selain itu, kami akan mulai dengan penyesuaian pola operasi dan juga resetting sistem proteksi," katanya.
Pembangunan PLTMGU Lombok Peaker yang memproduksi energi listrik sebesar 150 MW merupakan bagian dari proyek kelistrikan sebesar 500 MW di seluruh wilayah NTB. Pembangkit tersebut mulai beroperasi penuh pada pertengahan 2020.
"Selepas berhasilnya proses sinkron bertahap seluruh mesin di PLTMGU Lombok Peaker, akhirnya sistem kelistrikan Lombok kembali normal," kata Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, Dony Noor Gustiarsyah, di Mataram, Senin.
Ia mengatakan keberhasilan menormalkan operasional PLTMGU Lombok Peaker tersebut berkat doa dari masyarakat dan juga upaya keras yang dilakukan oleh tim.
"Akhirnya sebanyak 13 mesin di PLTMGU Lombok Peaker secara keseluruhan dapat kembali menyuplai listrik di Sistem Lombok," ujarnya.
Dengan beroperasinya PLTMGU Lombok Peaker, kata dia, maka tidak ada lagi pemadaman listrik di Pulau Lombok. Daya mampu pembangkit tersebut pada Senin pagi (19/10), adalah sebesar 310 mega Watt (MW), dengan beban puncak rata-rata adalah 257 MW.
"Masih ada cadangan daya sebesar 53 MW yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat NTB, baik untuk kebutuhan rumah tangga, bisnis, ataupun industrinya," ucap Dony.
Dony juga menyebutkan bahwa terkait gangguan yang terjadi, PLN akan melakukan evaluasi terhadap sistem pemantauan dan kontrol mesin yang mengakibatkan PLTMGU Lombok Peaker terganggu.
"Untuk menghindari hal yang serupa, selama beberapa hari ke depan, kami akan monitor intensif untuk performa PLTMGU Lombok Peaker. Selain itu, kami akan mulai dengan penyesuaian pola operasi dan juga resetting sistem proteksi," katanya.
Pembangunan PLTMGU Lombok Peaker yang memproduksi energi listrik sebesar 150 MW merupakan bagian dari proyek kelistrikan sebesar 500 MW di seluruh wilayah NTB. Pembangkit tersebut mulai beroperasi penuh pada pertengahan 2020.