Mataram (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar siap memberikan pelayanan kepada wisatawan jika pemerintah pusat kembali mengaktifkan pelayaran yacht (kapal layar ringan) ke perairan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Pada prinsipnya KSOP Lembar sudah siap untuk memberikan pelayanan. Tinggal bagaimana regulasi karena ada beberapa kementerian yang terlibat dalam pelayanan wisatawan yacht," kata Kepala KSOP Lembar M Junaidin di Kabupaten Lombok Barat, Senin.
Ia mengatakan, rencana pembukaan lalu lintas orang keluar masuk dari luar negeri ke Indonesia menggunakan yacht sudah dibahas dalam rapat koordinasi terkait rencana pengaktifan kembali kegiatan-kegiatan yacht yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.
Rapat koordinasi digelar oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, pada Jumat (23/10/2020).
Hadir dalam rapat tersebut perwakilan seluruh kementerian/lembaga terkait dengan pelayanan bagi wisatawan yacht, seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kementerian Perhubungan, Bea Cukai, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Ada juga dari unsur pemerintah daerah, seperti Dinas Pariwisata NTB, Dinas Perhubungan NTB, dan unsur asosiasi serta pengelola tempat parkir yacht, yakni Marina Del Ray, dan Marina Bay.
"Arahan dari Kemenko Marves dalam rapat tersebut adalah bagaimana menghidupkan kegiatan pariwisata terutama di NTB. Pemerintah pusat memberi perhatian besar ke NTB karena boleh dibilang hidupnya sudah dari pariwisata," ujarnya.
Junaidin mengatakan pihaknya memperoleh informasi bahwa Kemenkumham sudah menerbitkan regulasi yang berkaitan dengan relaksasi peraturan lalu lintas orang dari luar negeri yang masuk ke wilayah Indonesia.
Adanya peluang pembukaan kembali pelayanan bagi wisatawan yacht tersebut harus disinkronkan oleh semua pihak yang terlibat di lapangan agar semua memahami tugas dan fungsi masing-masing. Termasuk di sektor perhubungan laut, khususnya di syahbandar.
Menurut dia, upaya untuk membuka kembali kegiatan wisatawan yang datang dengan kapal pribadi (yacht) bertujuan untuk menggairahkan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Tentu KSOP Lembar dari sisi sumber daya manusia sudah siap. Kami tidak pernah libur selama pandemi karena Lombok sudah ditetapkan menjadi salah satu pintu masuk wisatawan yacht, baik di Gili Gede, dan Medana Bay. Jadi ada saja kapal yang masuk meskipun statusnya darurat," katanya.
"Pada prinsipnya KSOP Lembar sudah siap untuk memberikan pelayanan. Tinggal bagaimana regulasi karena ada beberapa kementerian yang terlibat dalam pelayanan wisatawan yacht," kata Kepala KSOP Lembar M Junaidin di Kabupaten Lombok Barat, Senin.
Ia mengatakan, rencana pembukaan lalu lintas orang keluar masuk dari luar negeri ke Indonesia menggunakan yacht sudah dibahas dalam rapat koordinasi terkait rencana pengaktifan kembali kegiatan-kegiatan yacht yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.
Rapat koordinasi digelar oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, pada Jumat (23/10/2020).
Hadir dalam rapat tersebut perwakilan seluruh kementerian/lembaga terkait dengan pelayanan bagi wisatawan yacht, seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kementerian Perhubungan, Bea Cukai, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Ada juga dari unsur pemerintah daerah, seperti Dinas Pariwisata NTB, Dinas Perhubungan NTB, dan unsur asosiasi serta pengelola tempat parkir yacht, yakni Marina Del Ray, dan Marina Bay.
"Arahan dari Kemenko Marves dalam rapat tersebut adalah bagaimana menghidupkan kegiatan pariwisata terutama di NTB. Pemerintah pusat memberi perhatian besar ke NTB karena boleh dibilang hidupnya sudah dari pariwisata," ujarnya.
Junaidin mengatakan pihaknya memperoleh informasi bahwa Kemenkumham sudah menerbitkan regulasi yang berkaitan dengan relaksasi peraturan lalu lintas orang dari luar negeri yang masuk ke wilayah Indonesia.
Adanya peluang pembukaan kembali pelayanan bagi wisatawan yacht tersebut harus disinkronkan oleh semua pihak yang terlibat di lapangan agar semua memahami tugas dan fungsi masing-masing. Termasuk di sektor perhubungan laut, khususnya di syahbandar.
Menurut dia, upaya untuk membuka kembali kegiatan wisatawan yang datang dengan kapal pribadi (yacht) bertujuan untuk menggairahkan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Tentu KSOP Lembar dari sisi sumber daya manusia sudah siap. Kami tidak pernah libur selama pandemi karena Lombok sudah ditetapkan menjadi salah satu pintu masuk wisatawan yacht, baik di Gili Gede, dan Medana Bay. Jadi ada saja kapal yang masuk meskipun statusnya darurat," katanya.