Mataram (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan pada Kamis pukul 06.30 WITA menemukan jasad Samsul Irawan (17), satu dari dua santri Pondok Pesantren Attamimy yang terseret arus di Air Terjun Tibu Atas, Kabupaten Lombok Barat, pada Selasa (27/10) di Kali Jangkuk, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Jasad pelajar kelas tiga Madrasah Aliyah tersebut tersangkut di keramba ikan milik warga di Kali Jangkuk, Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.

Warga yang berada di lokasi kejadian hanya menutupi jasad pelajar itu menggunakan kain sarung, tidak berani mengevakuasi jenazah sebelum petugas berwenang datang.

Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram yang kemudian tiba di lokasi bersama dengan anggota TNI dan Polri mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram Nanang Sigit PH mengonfirmasi bahwa jasad yang ditemukan di Kali Jangkuk adalah jenazah Samsul Irawan berdasarkan keterangan orang tua dan keluarga korban di rumah sakit.

"Kalau ditarik garis lurus dari lokasi penemuan dengan tempat kejadian awal, maka korban terbawa arus sungai sejauh 15,5 kilometer dari Air Terjun Tibu Atas, Kabupaten Lombok Barat, hingga Kali Jangkuk di Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Seorang santri meninggal, 1 hilang terseret air bah di Lombok Barat

Samsul dan satu santri lain dari Pondok Pesantren Attamimy di Kabupaten Lombok Tengah terseret arus di Air Terjun Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, pada Selasa (27/10) sekitar pukul 12.30 WITA.

Tim SAR gabungan sudah menemukan Lalu Imam Baihaqi (18), santri lain yang terseret arus, pada Selasa (27/10) pukul 17.15 Wita.

Jenazah Lalu ditemukan di sungai sejauh sekitar 500 meter dari Air Terjun Tibu Atas dan sudah dimakamkan di Dusun Buntimba, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, pada Rabu (28/10).

Menurut informasi yang diperoleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, kejadian nahas yang menimpa kedua santri itu bermula ketika rombongan santri dari Pondok Pesantren Attamimy, Kampung Brangsak, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, berwisata ke Air Terjun Tibu Atas di Desa Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat.

Dua dari 33 orang anggota rombongan santri saat itu berenang di aliran sungai di kawasan air terjun. Namun tiba-tiba mereka terseret arus.

Tiga santri yang melihat kejadian itu berupaya untuk memberikan pertolongan. 

Namun dua dari tiga santri yang hendak menolong, Lalu Imam Baihaqi dan Samsul Irawan, justru ikut terseret arus sementara dua santri yang hendak ditolong dan satu teman yang hendak menolong berhasil menyelamatkan diri.

Baca juga: Santri yang meninggal tenggelam di Air Terjun Tibu Atas Narmada dimakamkan (Video)

 

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024