Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada awal Desember 2024.
"Kategori tinggi gelombang 2,5 – 4,0 meter di wilayah Samudera Hindia Selatan NTB," kata Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Satria Topan Primadi di Mataram, Kamis.
BMKG menyatakan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB diprakirakan terjadi pada tanggal 5-8 Desember 2024.
Baca juga: Waspada! Gelombang tinggi hingga 4 meter di selat Lombok dan selatan Bali
Adapun kategori tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter terjadi di wilayah Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan NTB.
Kemudian pada tanggal 9 -10 Januari 2024 yaitu kategori tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter di wilayah Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan NTB.
"Kategori tinggi gelombang 2,5 – 4,0 meter di wilayah Samudera Hindia selatan NTB," katanya.
Baca juga: Nelayan NTB diminta waspadai gelombang tinggi capai 2,5 meter
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada awal Desember 2024.
Oleh karena itu BMKG merekomendasikan kepada pihak terkait melakukan persiapan antara lain memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol, serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
"Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang " katanya.
Selain itu, kata dia, diharapkan pemerintah daerah menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi, secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi.
Baca juga: Waspada!! Gelombang tinggi lebih dari dua meter di perairan selatan NTB
Baca juga: Sejumlah perairan Indonesia berpotensi terjadi gelombang tinggi