Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meminta masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di wilayah pesisir selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 30 April hingga 3 Mei 2025.
"Tinggi gelombang 1,25 meter sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Pulau Sumbawa, Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Lombok, dan Selat Alas bagian utara," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Satria Topan Primadi dalam laporan di Mataram, Selasa.
BMKG memprakirakan pola angin permukaan di wilayah Nusa Tenggara Barat umumnya bertiup dominan dari arah barat hingga selatan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot.
Baca juga: Waspadai potensi cuaca ekstrem di Mataram saat musim pancaroba
Pada siang hingga dini hari ada potensi peningkatan kecepatan angin di perairan selatan Pulau Lombok, Selat Alas bagian selatan, dan perairan bagian selatan Pulau Sumbawa.
Satria menuturkan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, maka hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.
Baca juga: Siklon tropis dan gelombang atmosfer picu angin kencang di NTB
Sedangkan, jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.
Berdasarkan laporan prakiraan BMKG, pada 30 April 2025, cuaca Nusa Tenggara Barat umumnya cerah berawan dengan suhu udara rata-rata sekitar 23 sampai 33 derajat Celcius. Kecepatan angin berkisar 18 hingga 19 knot dan kelembaban udara rentang 61 sampai 95 persen.
Baca juga: Masyarakat di NTB diminta waspada peningkatan curah hujan
Baca juga: BMKG terbitkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 4 meter di NTB
