IHSG Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa di Asia

id Indeks Harga Saham Gabungan,Bursa Efek Indonesia,IDX,BEI,IHSG,Bursa,Saham,Stock,Market,Investas,ihsg menguat

IHSG Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa di Asia

Arsip foto - Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 60,28 poin atau 0,86 persen ke posisi 7.040,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,34 poin atau 1,19 persen ke posisi 796,42.

“IHSG menguat, mendapatkan tambahan sentimen positif terkait aksi beli bersih yang dilakukan oleh investor asing yang kembali masuk pasar saham Indonesia," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Kamis.

Dari dalam negeri, aksi beli bersih oleh investor asing tidak terlepas dari meredanya tensi antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang mana akan saling memangkas tarif. Kesepakatan pemangkasan tarif impor antara AS dan China memberikan harapan kembali terhadap kepercayaan investor di pasar saham Indonesia.

Baca juga: IHSG hari ini 15 Mei menguat "wait and see" data neraca perdagangan domestik

Dengan meredanya ketegangan perdagangan ini, mendorong investor mungkin lebih bersedia untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia.

Dari regional, bursa regional Asia cenderung bergerak variasi pasca meredanya ketegangan tarif perdagangan antara AS dan China. Namun, pelaku pasar kembali fokus pada kebijakan makro terutama pada kebijakan fiskal.

Sebelumnya, pasar sudah mempertimbangkan tekanan pada ekonomi makro terkait perang tarif dagang, sehingga akan membuat ketidakpastian kebijakan fiskal.

Dengan ketidakpastian kebijakan fiskal dan data ekonomi yang melemah, dapat menambah risiko dan menyebabkan ketidakstabilan di pasar keuangan, sehingga akan memberikan tekanan ekonomi makro terkait tarif yang dapat menyebabkan volatilitas di pasar keuangan dan mempengaruhi keputusan investasi dan likuiditas.

Baca juga: IHSG diproseksikan berada di rentang 6.800-7.100 pada kuartal II 2025

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan yang menguat sebesar 1,40 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor properti yang naik masing-masing sebesar 1,03 persen dan 0,97 persen.

Sedangkan, tiga sektor menurun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 1,96 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 0,19 persen dan 0,16 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SSTM, WAPO, STRK, FITT dan HELI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KBLV, DKHH, NAIK, CSIS dan SKRN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.506.937 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 36,39 miliar lembar saham senilai Rp16,85 triliun. Sebanyak 345 saham naik 257 saham menurun, dan 208 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 372,62 poin atau 0,98 persen ke 37,755,51, indeks Shanghai melemah 23,13 poin atau 0,68 persen ke 3.380,82, indeks Kuala Lumpur melemah 10,49 poin atau 0,66 persen ke 1.573,02, dan indeks Strait Times menguat 10,68 poin atau 0,28 persen ke 3.881,73.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.