Mataram (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendy Eko Saswito menyebutkan kinerja pengelola aplikasi LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) Mataram, dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat mencapai 99,3 persen.
"Artinya, kinerja pengelola aplikasi LAPOR (Dinas Komunikasi dan Informatika), dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat sesuai SOP dalam satu tahun ini termasuk sangat tinggi dan cukup membanggakan," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Hal itu disampaikan Sekda dalam kegiatan evaluasi lanjutan Kompetisi Pengelolaan Pengaduan pelayanan Publik 2020, yang bertujuan sebagai ulasan kegiatan layanan pengaduan masyarakat di Kota Mataram dalam satu tahun yang dilaksanakan di ruang rapat Sekda setempat.
Dikatakan, dampak lainnya dari durasi cepat tindak lanjut pengaduan masyarakat itu adalah, meningkatnya nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) pengguna LAPOR pada tahun 2018 adalah 79,93 dengan mutu pelayanan baik, meningkat di tahun 2019 menjadi 86,39 dengan mutu pelayanan sangat baik.
Sementara, jumlah pengaduan sejak tahun 2017 hingga Oktober 2020 terus meningkat hingga total mencapai 302 pengaduan. Dengan rincian belum terverifikasi 1 pengaduan, belum ditindaklanjuti 1 pengaduan, sedang dalam proses 5 pengaduan, diarsipkan 31 pengaduan, dan status selesai ditindaklanjuti sebanyak 264 pengaduan.
"Adapun jenis aduan yang disampaikan masyarakat dapat klasifikasi terbanyak adalah kategori lingkungan hidup, layanan air minum, infrastuktur, pelayanan masyarakat, keluhan, administrasi, dampak lingkungan, ketenagakerjaan dan bantuan COVID-19," katanya.
Namun demikian, sambung Sekda, dari kegiatan evalusasi yang melibatkan tim penilai dari berbagai unsur tersebut, memberikan beberapa catatan hasil evaluasi yang disampaikan kepada tim penilai berupa fokus yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya.
Seperti belum maksimalnya keterlibatan pimpinan, proses bisnis belum maksimal terhadap laju verifikasi dan laju tindak lanjut, kualitas SDM belum maksimal, perencanaan belum komprehensif, serta tingkat partisipasi masyarakat juga belum maksimal.
Untuk itu, katanya, perlu berbagai upaya tim LAPOR Mataram dalam perbaikan, sehingga bisa terselenggara rapat koordinasi dan evaluasi pimpinan secara berkala, peningkatan prosentase kinerja pengelola, peningkatan kapasitas SDM melalui bimbingan teknis.
"Selain itu, juga perlu adanya penambahan anggaran rencana aksi, dengan harapan terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dari jumlah pengaduan setiap tahunnya," kata Sekda.
Tim penilai evaluasi lanjutan Kompetisi Pengelolaan Pengaduan pelayanan Publik 2020, terdiri dari berbagai unsur perwakilan, antara lain, tokoh masyarakat, akademisi, praktisi, jurnalis, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Artinya, kinerja pengelola aplikasi LAPOR (Dinas Komunikasi dan Informatika), dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat sesuai SOP dalam satu tahun ini termasuk sangat tinggi dan cukup membanggakan," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Hal itu disampaikan Sekda dalam kegiatan evaluasi lanjutan Kompetisi Pengelolaan Pengaduan pelayanan Publik 2020, yang bertujuan sebagai ulasan kegiatan layanan pengaduan masyarakat di Kota Mataram dalam satu tahun yang dilaksanakan di ruang rapat Sekda setempat.
Dikatakan, dampak lainnya dari durasi cepat tindak lanjut pengaduan masyarakat itu adalah, meningkatnya nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) pengguna LAPOR pada tahun 2018 adalah 79,93 dengan mutu pelayanan baik, meningkat di tahun 2019 menjadi 86,39 dengan mutu pelayanan sangat baik.
Sementara, jumlah pengaduan sejak tahun 2017 hingga Oktober 2020 terus meningkat hingga total mencapai 302 pengaduan. Dengan rincian belum terverifikasi 1 pengaduan, belum ditindaklanjuti 1 pengaduan, sedang dalam proses 5 pengaduan, diarsipkan 31 pengaduan, dan status selesai ditindaklanjuti sebanyak 264 pengaduan.
"Adapun jenis aduan yang disampaikan masyarakat dapat klasifikasi terbanyak adalah kategori lingkungan hidup, layanan air minum, infrastuktur, pelayanan masyarakat, keluhan, administrasi, dampak lingkungan, ketenagakerjaan dan bantuan COVID-19," katanya.
Namun demikian, sambung Sekda, dari kegiatan evalusasi yang melibatkan tim penilai dari berbagai unsur tersebut, memberikan beberapa catatan hasil evaluasi yang disampaikan kepada tim penilai berupa fokus yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya.
Seperti belum maksimalnya keterlibatan pimpinan, proses bisnis belum maksimal terhadap laju verifikasi dan laju tindak lanjut, kualitas SDM belum maksimal, perencanaan belum komprehensif, serta tingkat partisipasi masyarakat juga belum maksimal.
Untuk itu, katanya, perlu berbagai upaya tim LAPOR Mataram dalam perbaikan, sehingga bisa terselenggara rapat koordinasi dan evaluasi pimpinan secara berkala, peningkatan prosentase kinerja pengelola, peningkatan kapasitas SDM melalui bimbingan teknis.
"Selain itu, juga perlu adanya penambahan anggaran rencana aksi, dengan harapan terjadinya peningkatan partisipasi masyarakat dari jumlah pengaduan setiap tahunnya," kata Sekda.
Tim penilai evaluasi lanjutan Kompetisi Pengelolaan Pengaduan pelayanan Publik 2020, terdiri dari berbagai unsur perwakilan, antara lain, tokoh masyarakat, akademisi, praktisi, jurnalis, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).