Lombok Timur, NTB, (ANTARA) - Unit Pemukiman Transmigarsi (UPT) lokal di Dusun Jeringo, Kecamatan Suela, dimekarkan menjadi desa persiapan Puncak Jeringo dengan pusat pemerintahan di kawasan UPT Jeringo tersebut.
Karena kalau dilihat dari segi jumlah penduduk dan luas wilayah yang terdiri dari tiga dusun sudah sangat layak sekali membentuk sebuah pemerintahan desa dengan terpisah dari desa induk yakni Desa Perigi.
"Yang jelas hasil kajiannya dari camat Suele, kalau UPT Jeringo layak dimekarkan jadi sebuah pemerintahan desa," tegas Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Lotim, H Muhasim di ruang kerjanya (30/11).
Apalagi lokasi pusat pemerintahan desa induknya dengan lokasi UPT Jeringo sebelumnya jaraknya cukup jauh sekali, sehingga sangat menganggu sekali terhadap pelayanan kepada masyarakat di UPT Jeringo tersebut.
Ia menegaskan kalau berbicara dengan pemekaran desa itu, tentunya berdasarkan aspirasi yang berkembang dari masyarakat bawah, bukan dari aparatur pemerintahan.
Dengan tujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di berbagai aspek kehidupan yang ada,sehingga bisa berjalan dengan maksimal sebagimana yang diharapkan bersama.
Sehingga apa yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di UPT Jeringo dan sekitarnya sudah sangat tepat sekali untuk membentuk sebuah pemerintahan desa.
Dengan tujuan agar perhatian pemerintah pusat terhadap keberadaan UPT Jeringo lebih diperhatikan lagi, apalagi pengembangan UPT tersebut menjadi sebuah lokasi transmigrasi percontohan menjadi berhasil.
Apalagi kreativitas dan antusias masyarakat yang ada di UPT tersebut, sangat tinggi sehingga inilah yang harus terus didukung oleh pemerintah.
Sementara orang yang bertugas sebagai pejabat kepala desa dan sekdesnya di UPT Jeringo itu, berasal dari pegawai negeri, sedangkan kepala urusan yang lainnya dari masyarakat.
"Pemkab Lotim sangat mendukung terbentuknya Desa pemekaran di UPT Jeringo itu," ujar H Muhasim.
Ia menambahkan sementara dari Pemkab Lotim akan melakukan seleksi terhadap pemekaran desa di Lotim dengan lebih selektif lagi, karena dari target 200 desa/kelurahan di Lotim.
Hanya membutuhkan lima desa persiapan lagi sehingga mencapai 200 desa/kelurahan, sedangkan proposal desa yang ingin melakukan pemekaran yang masuk sudah cukup banyak sekali.
"Pihaknya sudah menerima proposal sebanyak 25 desa yang ingin mekar lagi,sedangkan yang baru mekar terus mekar lagi tidak direspon oleh Pemkab Lotim," tandas Asisten I Bidang pemerintahan Setdakab Lotim ini. (*)