Mataram (ANTARA) - Para penyandang disabilitasi (difabel) di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah karena berbagai fasilitas umum yang sedang dan sudah dibangun masih tergolong belum ramah dan aman.

"Beberapa fasilitas umum yang sedang dibangun atau sudah ada belum dinyatakan ramah dan aman, meski beberapa fasilitas seperti masjid sudah ada yang menyediakan jalur kursi roda bagi tuna daksa," kata Kepala Sekolah SLBN 1 Kabupaten Lombok Utara Muryanto, di Kabupaten Lombok Utara.
 
Ia mengatakan momentum Hari Difabel Internasional yang diperingati setiap 3 Desember menjadi refleksi sudah ramahkah bangsa Indonesia, khususnya di beberapa daerah terhadap kaum difabel.

Seperti yang diketahui, beberapa daerah di NTB memiliki berbagai fasilitas umum, seperti tempat ibadah dan transportasi belum dikatakan ramah terhadap kaum difabel, tak terkecuali di Kabupaten Lombok Utara.

Selain itu, dari segi pendidikan dan pekerjaan, Muryanto berharap kepada pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi agar membangun sekolah tinggi khusus difabel di daerah, sehingga kaum difabel tidak perlu bersusah payah keluar daerah untuk menuntut Ilmu setelah lulus dari sekolah luar biasa (SLB).

"Kami juga berharap pemerintah mampu memberikan kesempatan bekerja bagi kaum difabel, setidaknya dari 100 pekerja, ada satu orang difabel yang memang mampu di bidang tersebut diikutsertakan tanpa dibedakan bahkan dikucilkan," katanya.

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024