Banyuwangi (ANTARA) - Abu vulkanik Gunung Raung dalam lima hari terakhir mengguyur sedikitnya delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi, yaitu Kecamatan Songgon, Singojuruh, Sempu, Glenmore, Kecamatan Licin, Glagah, Giri dan Kecamatan Kota.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Mangaran Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Balok Suryadi, Minggu membenarkan, abu yang menghujani beberapa kecamatan di Banyuwangi berasal dari Gunung Raung yang berketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut.
"Pagi ini kami bisa melihat secara jelas visual Gunung Raung yang sejak tanggal 15 Desember lalu terus tertutup kabut tebal. Dan memang abu tersebut berasal dari gunung ini," jelas Balok Suryadi.
Berdasarkan pengamatannya, Minggu pagi, Gunung Raung telah mengeluarkan asap utih tebal atau kelabu bertekanan sedang, dengan ketinggian 100 hingga 150 meter.
"Embusan asap tersebut mengarah ke selatan dan timur, sehingga hujan abu dimungkinkan ke wilayah-wilayah tersebut sesuai arah angin," papar Balok.
Menurut dia, sebelum ini pihaknya kesulitan memantau puncak Gunung Raung karena sejak Rabu (15/12) hingga Sabtu (18/12) tertutup kabut tebal.
"Namun, jika melihat data kegempaan yang terjadi sangat dimungkinkan abu tersebut berasal dari Raung. Tetapi karena belum melihat secara visual kami tidak berani memberi pernyataan. Baru pagi ini kami melihatnya," demikian Balok Suryadi.
Dia mengimbau warga yang berada di wilayah arah angin untuk mewaspadai hujan abu Gunung Raung tersebut.
"Kalau bisa pengguna kendaraan bermotor menggunakan helm dan masker atau pelindung lain, biar abu tersebut tidak mengenai mata kita," katanya.
Warga ddelapan kecamatan di Banyuwangi mengaku merasakan ada hujan abu Gunung Raung. Namun, mereka juga bingung karena selama lima hari ini Banyuwangi terus diguyur hujan.
Menurut seorang warga Kecamatan Kota Banyuwangi, Agus, warga sebelumnya menduga hujan abu yang banyak terlihat menempel tipis di kendaraan-kendaraan berasal dari Gunung Bromo.
"Kami tidak menyangka jika abu tersebut berasal dari Raung," kata Agus.
Warga sekitar lereng Gunung Raung, seperti Kecamatan Songgon, Sempu dan Glenmore juga mengaku merasakan hujan abu lebih tebal disertai bau belerang menyengat.
"Mata ini sering pedih jika kebetulan sedang keluar rumah, terutama pada malam hari karena abu tidak terlihat. Tahu-tahunya kendaraan sudah dipenuhi abu," kata Hariyono, warga Kecamatan Songgon.(*)