Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Warga Desa Gunung Malang kecamatan Pringgabaya Lombok Timur, geger atas temuan Hauloyahul Hidayah, seorang bocah empat tahun tersangkut akar pohon di lubang mata air milik salah seorang warga setempat dalam kendaan meninggal, Jumat (1/1) sore.
Kapolsek Pringgebaya melalui Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu L Jaharudin saat dikonfirmasi, Sabtu, membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait adanya anak umur empat tahun, yang meninggal dunia di lubang mata air.
"Memang betul kami telah menerima laporan, terkait adanya anak balita yang meninggal di wilayah Gunung Malang," tegasnya.
Ia menuturkan sebelum kejadian korban datang ke kolam Lian Sangkep untuk menemui orang tuanya dan pamannya, namun baru sampai di lokasi, korban disuruh pulang.
Tak lama setelah disuruh pulang, ibu korban mencari dan memanggil korban, akan tapi tidak ada jawabannya sehingga ibu korban meminta bantuan ayah tiri korban membantu melakukan pencarian.
Korban tak di temukan, namun saat di cari ke mata air di kolam lian yang berada di belakang bangunan, orang tuanya melihat sandal korban yang berada di mata air dan orang tuanya meminta bantuan pihak Basarnas.
"Korban ditemukan di dalam mata air, dan tersangkut akar pohon," katanya.
Selanjutnya korban dievakuasi Basarnas dan langsung dilarikan ke Puskesmas Labuhan Lombok, untuk mendapat bantuan, namun nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Sebelum sampai puskesmas, korban sudah meninggal dunia," sebutnya.
Kapolsek Pringgebaya melalui Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu L Jaharudin saat dikonfirmasi, Sabtu, membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait adanya anak umur empat tahun, yang meninggal dunia di lubang mata air.
"Memang betul kami telah menerima laporan, terkait adanya anak balita yang meninggal di wilayah Gunung Malang," tegasnya.
Ia menuturkan sebelum kejadian korban datang ke kolam Lian Sangkep untuk menemui orang tuanya dan pamannya, namun baru sampai di lokasi, korban disuruh pulang.
Tak lama setelah disuruh pulang, ibu korban mencari dan memanggil korban, akan tapi tidak ada jawabannya sehingga ibu korban meminta bantuan ayah tiri korban membantu melakukan pencarian.
Korban tak di temukan, namun saat di cari ke mata air di kolam lian yang berada di belakang bangunan, orang tuanya melihat sandal korban yang berada di mata air dan orang tuanya meminta bantuan pihak Basarnas.
"Korban ditemukan di dalam mata air, dan tersangkut akar pohon," katanya.
Selanjutnya korban dievakuasi Basarnas dan langsung dilarikan ke Puskesmas Labuhan Lombok, untuk mendapat bantuan, namun nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Sebelum sampai puskesmas, korban sudah meninggal dunia," sebutnya.