Mataram (ANTARA) - Ketua Komisi V Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemberdayaan Perempuan DPRD Nusa Tenggara Barat, TGH Mahally Fikri mengkritik sikap Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi NTB yang tengah asyik berenang bersama-sama di kolam.
Di tengah situasi daerah tertimpa musibah banjir dan meningkatnya angka positif COVID-19 yang melanda provinsi itu.
"Sebagai masyarakat NTB saya sangat prihatin dengan kejadian ini karena bisa menjadi bukti kita kehilangan pemimpin yang bisa menjadi tauladan bagi rakyatnya," kata Mahally Fikri saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Minggu.
Baca juga: Kasus baru COVID-19 tembus 1.078.314, hari ini 12.001 kasus
Baca juga: Tak pakai masker, bule di Kuta Loteng dihukum "push up"
Mahally kemudian membandingkan apa yang dilakukan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dengan Gubernur NTB sebelumnya Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk benkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbahnya sekaligus memberikan contoh.
"Saya bangga dan sangat salut pada semangat dan kerja keras gubernur pendahulu beliau (TGB) yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk benkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbah beliau sekaligus memberikan contoh," ucapnya.
Karena itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini, berharap apa yang dilakukan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama sejumlah pejabat Pemprov NTB hanyalah sebuah kehilafan dan segera bisa menyadari bahwa apa yang dilakukan tersebut sangat tidak baik sebagai seorang pemimpin.
"Mudah-mudahan saja pak gubernur sekadar khilaf dan bisa menyadari bahwa hal seperti ini sangat tidak baik bila dilakukan atau terlanjur dilakukan oleh seorang pemimpin," ucapnya.
Selain itu, di tengah situasi daerah yang saat ini dilanda banjir dan meningkatkannya pasien COVID-19 semestinya semua pemangku kepentingan agar bahu membahu berbuat sekaligus memberikan contoh bagi masyarakat bagaimana berkontribusi mengendalikan pandemi COVID-19 bukan justru sebaliknya memberikan contoh yang tidak baik.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Gubernur NTB H Zulkieflimansyah untuk segera meminta maaf dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat NTB atas apa yang telah dilakukan.
"Atas keterlanjuran pak Gubernur seperti di gambar yang beredar supaya segera diklarifikasi dan dengan tulus serta rendah hati meminta maaf kepada masyarakat NTB kalau hal itu memang salah. Insya Allah hal demikian akan membuktikan beliau adalah orang yang berjiwa besar dan pemimpin sejati yang akan disegani sekaligus dicintai rakyatnya," katanya.
Diketahui Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah justru melepas aktivitas paginya pada Minggu, 31 Januari 2021 dengan mandi di kolam renang bersama banyak orang.
Dari foto yang diunggah di media sosial miliknya Facebook, dengan nama Bang Zul Zulkieflimansyah. Gubernur NTB Zulkieflimansyah tengah asyik mandi di kolam tanpa sama sekali memperdulikan protokol kesehatan COVID-19.
"Pukul 06.00 pagi, di Bayan, Lombok Utara. Sepagi ini, kami sudah menggigil bareng di Kolam Renang Mandala, Desa Bayan. Airnya sejuk dan jernih, di bawah rindang pohon-pohon di hutan adat bayan," tulis Zulkieflimansyah di akun Facebook centang biru miliknya.
"Mandi di sini dijamin tidak bikin kulit hitam. Karena dari sumber mata air, kolamnya tidak mengandung kaporit, dan suasananya teduh. Siapapun yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan bonus menarik: menjelajahi hutan adat bayan seluas 10,3 hektar," ujarnya.
Bahkan ia juga mengajak masyarakat untuk menikmati wisata di kolam renang yang dikelola Pokdarwis tersebut.
"ternyata, desa-desa kita bisa melahirkan destinasi wisata yang menarik. Ayo, kita ramaikan destinasi wisata di desa-desa kita,"
Terkait uanggahan Gubernur NTB tersebut kemudian banyak mendapat kritikan yang dilontarkan netizen menanggapi foto tersebut. Namun sebagian besar kritik bukan terkait pandemi COVID-19, melainkan pada Jumat, 30 Januari 2021 kemarin NTB dikepung banjir. Saat ini beberapa foto unggahan Gubernur NTB tersebut sudah dihapus.
Di wilayah Kabupaten Sumbawa banjir menyebabkan satu orang warga meninggal dunia. Di wilayah Kuta Mandalika banjir menerjang puluhan rumah hingga menggenangi lokasi sirkuit MotoGP Mandalika. Sementara di Kecamatan Sekotong dan Lembar Kabupaten Lombok Barat, banjir masuk pemukiman warga hingga menggenangi puskesmas di Lembar.
Sementara itu, hingga Sabtu (30/1) kasus COVID-19 di Provinsi NTB mencapai 7.569 orang, dengan perincian 5.828 orang sudah sembuh, 333 meninggal dunia, serta 1.408 orang masih positif.
Di tengah situasi daerah tertimpa musibah banjir dan meningkatnya angka positif COVID-19 yang melanda provinsi itu.
"Sebagai masyarakat NTB saya sangat prihatin dengan kejadian ini karena bisa menjadi bukti kita kehilangan pemimpin yang bisa menjadi tauladan bagi rakyatnya," kata Mahally Fikri saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Minggu.
Baca juga: Kasus baru COVID-19 tembus 1.078.314, hari ini 12.001 kasus
Baca juga: Tak pakai masker, bule di Kuta Loteng dihukum "push up"
Mahally kemudian membandingkan apa yang dilakukan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dengan Gubernur NTB sebelumnya Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk benkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbahnya sekaligus memberikan contoh.
"Saya bangga dan sangat salut pada semangat dan kerja keras gubernur pendahulu beliau (TGB) yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk benkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbah beliau sekaligus memberikan contoh," ucapnya.
Karena itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini, berharap apa yang dilakukan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama sejumlah pejabat Pemprov NTB hanyalah sebuah kehilafan dan segera bisa menyadari bahwa apa yang dilakukan tersebut sangat tidak baik sebagai seorang pemimpin.
"Mudah-mudahan saja pak gubernur sekadar khilaf dan bisa menyadari bahwa hal seperti ini sangat tidak baik bila dilakukan atau terlanjur dilakukan oleh seorang pemimpin," ucapnya.
Selain itu, di tengah situasi daerah yang saat ini dilanda banjir dan meningkatkannya pasien COVID-19 semestinya semua pemangku kepentingan agar bahu membahu berbuat sekaligus memberikan contoh bagi masyarakat bagaimana berkontribusi mengendalikan pandemi COVID-19 bukan justru sebaliknya memberikan contoh yang tidak baik.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Gubernur NTB H Zulkieflimansyah untuk segera meminta maaf dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat NTB atas apa yang telah dilakukan.
"Atas keterlanjuran pak Gubernur seperti di gambar yang beredar supaya segera diklarifikasi dan dengan tulus serta rendah hati meminta maaf kepada masyarakat NTB kalau hal itu memang salah. Insya Allah hal demikian akan membuktikan beliau adalah orang yang berjiwa besar dan pemimpin sejati yang akan disegani sekaligus dicintai rakyatnya," katanya.
Diketahui Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah justru melepas aktivitas paginya pada Minggu, 31 Januari 2021 dengan mandi di kolam renang bersama banyak orang.
Dari foto yang diunggah di media sosial miliknya Facebook, dengan nama Bang Zul Zulkieflimansyah. Gubernur NTB Zulkieflimansyah tengah asyik mandi di kolam tanpa sama sekali memperdulikan protokol kesehatan COVID-19.
"Pukul 06.00 pagi, di Bayan, Lombok Utara. Sepagi ini, kami sudah menggigil bareng di Kolam Renang Mandala, Desa Bayan. Airnya sejuk dan jernih, di bawah rindang pohon-pohon di hutan adat bayan," tulis Zulkieflimansyah di akun Facebook centang biru miliknya.
"Mandi di sini dijamin tidak bikin kulit hitam. Karena dari sumber mata air, kolamnya tidak mengandung kaporit, dan suasananya teduh. Siapapun yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan bonus menarik: menjelajahi hutan adat bayan seluas 10,3 hektar," ujarnya.
Bahkan ia juga mengajak masyarakat untuk menikmati wisata di kolam renang yang dikelola Pokdarwis tersebut.
"ternyata, desa-desa kita bisa melahirkan destinasi wisata yang menarik. Ayo, kita ramaikan destinasi wisata di desa-desa kita,"
Terkait uanggahan Gubernur NTB tersebut kemudian banyak mendapat kritikan yang dilontarkan netizen menanggapi foto tersebut. Namun sebagian besar kritik bukan terkait pandemi COVID-19, melainkan pada Jumat, 30 Januari 2021 kemarin NTB dikepung banjir. Saat ini beberapa foto unggahan Gubernur NTB tersebut sudah dihapus.
Di wilayah Kabupaten Sumbawa banjir menyebabkan satu orang warga meninggal dunia. Di wilayah Kuta Mandalika banjir menerjang puluhan rumah hingga menggenangi lokasi sirkuit MotoGP Mandalika. Sementara di Kecamatan Sekotong dan Lembar Kabupaten Lombok Barat, banjir masuk pemukiman warga hingga menggenangi puskesmas di Lembar.
Sementara itu, hingga Sabtu (30/1) kasus COVID-19 di Provinsi NTB mencapai 7.569 orang, dengan perincian 5.828 orang sudah sembuh, 333 meninggal dunia, serta 1.408 orang masih positif.