Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan peningkatan kasus positif baru COVID-19 di Mataram merupakan paparan gelombang kedua di masa pandemi COVID-19.
"Kondisi ini terjadi karena pandemi berjalan sudah lama sehingga masyarakat menjadi abai dan jenuh melakukan disiplin protokol kesehatan. Akibatnya COVID-19 kembali menghajar kita," kata kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi jumlah penambahan kasus positif baru COVID-19 di Mataram pada Minggu (31/1), sebanyak 16 orang dan satu meninggal dunia karena komorbid, dan empat pasien dinyatakan sembuh.
"Dengan tambahan kasus tersebut, maka total kasus COVID-19 di Kota Mataram menjadi 1.811, masih dalam perawatan 325 orang, sembuh 1.381 orang, dan 105 meninggal dunia," katanya.
Dikatakannya, berdasarkan hasil evaluasi Gugus COVID-19 peningkatan periode Januari 2021, sudah diprediksi dan diharapkan kasus COVID-19 bisa kembali melandai di bulan Februari dan Maret.
Terkait dengan itu, Satgas COVID-19 kini mulai kembali melakukan upaya pencegahan dengan kembali pada norma dasar pencegahan COVID-19 yang saat ini terkesan sudah kendor melalui program penanganan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL).
Selain itu, satgas terus meningkatkan sosialisasi upaya pencegahan COVID-19 melalui gerakan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
"Harapan kita, masyarakat bisa kooperatif dukung pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini serta meningkatkan imunitas," katanya.
"Kondisi ini terjadi karena pandemi berjalan sudah lama sehingga masyarakat menjadi abai dan jenuh melakukan disiplin protokol kesehatan. Akibatnya COVID-19 kembali menghajar kita," kata kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi jumlah penambahan kasus positif baru COVID-19 di Mataram pada Minggu (31/1), sebanyak 16 orang dan satu meninggal dunia karena komorbid, dan empat pasien dinyatakan sembuh.
"Dengan tambahan kasus tersebut, maka total kasus COVID-19 di Kota Mataram menjadi 1.811, masih dalam perawatan 325 orang, sembuh 1.381 orang, dan 105 meninggal dunia," katanya.
Dikatakannya, berdasarkan hasil evaluasi Gugus COVID-19 peningkatan periode Januari 2021, sudah diprediksi dan diharapkan kasus COVID-19 bisa kembali melandai di bulan Februari dan Maret.
Terkait dengan itu, Satgas COVID-19 kini mulai kembali melakukan upaya pencegahan dengan kembali pada norma dasar pencegahan COVID-19 yang saat ini terkesan sudah kendor melalui program penanganan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL).
Selain itu, satgas terus meningkatkan sosialisasi upaya pencegahan COVID-19 melalui gerakan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
"Harapan kita, masyarakat bisa kooperatif dukung pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini serta meningkatkan imunitas," katanya.