Lombok Utara (ANTARA) - Kepolisian Resor Lombok Utara (Polres Lotara), Polda Nusa Tenggara Barat membuat model pembelajaran lalu lintas yang akan diintegrasikan dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di tingkat SD hingga sekolah lanjutan tingkat atas untuk mengurangi kasus kecelakaan di jalan raya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lotara AKBP Feri Jaya Satriansyah, SH, melalui KBO Sat Lantas Polres Lotara, Ipda Bambang Tedy S SH, menjelaskan tujuan dari pendidikan lalu lintas di sekolah tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada anak usia sekolah tentang aturan berlalu lintas yang baik dan mengetahui sejumlah tanda dan rambu-rambu lalu lintas.

"Disiplin berlalu lintas merupakan bagian dari membangun budaya sekolah. Intinya bagaimana kita ingin membangun karakter secara keseluruhan tetapi lebih ditekankan pada membangun karakter dan budaya berlalulintas," kata Bambang.

Menurut dia, pembelajaran berlalu lintas yang diintegrasikan dengan mata pelajaran PPKN dilatarbelakangi relatif banyaknya korban kecelakaan di jalan raya dari tahun ke tahun.

Bambang menyebutkan jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2020 sebanyak 79 kasus dengan jumlah korban mencapai 134 orang, terditi atas korban meninggal dunia 20 orang, sisanya mengalami luka berat dan ringan. 

"Sebanyak 13 orang korban berusia 10-15 tahun, sedangkan korban berusia usia 16-30 tahun mencapai 54 orang," sebut Bambang.

Untuk itu, ia mengajak kepada semua guru dan masyarakat, khususnya di Kabupaten Lombok Utara, untuk terus mengingatkan akan pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas guna mencegah terjadinya kecelakaan di tingkat anak-anak dan dewasa.

Paur Humas Polres Lotara Bripka Wiswakarma juga mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya keselamatan saat berkendara di jalan raya dengan selalu menggunakan helem.

Selain itu, melengkapi surat-surat kendaraan bermotor dan tidak ugal-ugalan di jalan raya.

"Mari kita sama-sama saling bahu membahu demi terciptanya lalu lintas yang aman dan tertib, demi keselamatan kita bersama," ujarnya.

Pewarta : I Gusti Bagus Kristian
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024