Mataram (ANTARA) - Banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (3/4) mengakibatkan lebih dari 9.000 rumah warga terendam, serta hampir 28.000 jiwa terdampak.
Sebagai perusahaan yang beroperasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Amman segera mengirimkan tim tanggap bencana untuk membantu upaya penanggulangan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima dan instansi terkait.
Tim tanggap bencana Amman dikerahkan dari site Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari Rabu (7/4) menuju Kabupaten Bima yang berjarak sepuluh jam lewat jalur darat.
Tim tersebut terdiri dari 13 orang karyawan dan mitra bisnis yang memiliki keterampilan dalam hal tanggap darurat, pencarian dan penyelamatan (search and rescue), tenaga medis, serta personel pengamanan.
Tim Amman yang diterjunkan akan fokus pada proses penanganan pengungsi, pelayanan kesehatan, pembersihan fasilitas umum, serta penyaluran bantuan kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak.
Head of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa perusahaan beserta keluarga besar karyawan Amman turut prihatin dan ingin mengerahkan berbagai upaya untuk membantu para korban banjir bandang di Bima.
“Banyak karyawan dan mitra bisnis kami yang berasal dari Bima dan wilayah sekitarnya. Inisiatif dan kepedulian karyawan begitu tinggi, sehingga saat kami menghimpun bantuan, banyak sekali yang tergerak untuk membantu baik berupa keahlian, donasi, kebutuhan dasar pakaian, maupun bantuan logistik. Lokasi operasional kami yang berada di pulau yang sama juga memungkinkan kami untuk mencapai lokasi bencana dengan cepat,” ujar Kartika.
Bantuan logistik yang diserahkan melalui BPBD Kabupaten Bima antara lain berupa obat-obatan dan vitamin, makanan cepat saji, tenda darurat, selimut, popok bayi, serta kebutuhan pokok lainnya. Tim tanggap bencana Amman rencananya akan membantu upaya penanganan di lapangan hingga dua minggu ke depan.
Sekretaris BPBD Kabupaten Bima, Indra Nurjaya, menyatakan bahwa bantuan dari Amman dan mitra bisnis sangat bermanfaat bagi warga yang terdampak, terutama karena membawa fasilitas pelayanan medis.
“Kami mewakili warga Kabupaten Bima yang terdampak banjir bandang dan pemerintah daerah sangat mengapresiasi seluruh manajemen dan karyawan Amman serta mitra bisnisnya atas respon kemanusiaan ini.
Hal yang sangat kami butuhkan memang adalah layanan kesehatan. Baru pertama kali ini kami mendapatkan bantuan layanan kesehatan dari pihak swasta, tentunya selain yang diberikan oleh rumah sakit atau perusahaan penyedia jasa kesehatan,” ujar Indra.
Dalam pelaksanaan pemberian bantuan langsung kepada para korban di Bima, Amman juga melakukan koordinasi erat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM Siaga Bencana) dan Kementerian Sosial, yang menggandeng dunia usaha untuk membantu meringankan beban masyarakat pada bencana NTT dan NTB.
Amman terus berperan aktif untuk membantu penanganan bencana di seluruh wilayah Indonesia dan khususnya di sekitar wilayah operasional Amman.
Salah satunya adalah upaya penanganan bencana saat gempa Lombok tahun 2018 dan baru-baru ini gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat. Upaya kepedulian terhadap masyarakat sekitar terus didorong oleh visi dan misi kami untuk menciptakan warisan terbaik.
Amman merupakan grup perusahaan penambangan dan pengolahan tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Di tahun 2017, PT Amman Mineral Nusa Tenggara mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK OP) Tambang Batu Hijau.
Sejak itu, Amman berhasil melakukan transformasi signifikan untuk menjadikan operasi pertambangan lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan.
Mulai November 2020, Amman secara resmi melanjutkan transformasi identitas dengan memperkenalkan logo dan visi misi baru perusahaan, demi mendorong inovasi dan mewujudkan diri sebagai organisasi transformatif yang menciptakan warisan terbaik.