Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, saat ini menangani 18 pasien positif COVID-19 tanpa gejala yang sedang menjalani isolasi mandiri terpusat di dua rumah sakit darurat (RSD) COVID-19.

"Dua RSD COVID-19 yang kita siapkan, masih terisi masing-masing 10 pasien di RSD COVID-19 Hotel Fizz, dan 8 pasien di Hotel Nutana," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Mataram dr Tris Cahyoso, di Mataram, Selasa.

Menurutnya, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSD COVID-19 terus menurun dari data terakhir pada 5 Mei 2021, tercatat sekitar 42 pasien.

"Alhamdulillah, setelah melakukan isolasi terpusat di RSD COVID-10, pasien COVID-19 tanpa gejala bisa sembuh secara bertahap," katanya.

Dikatakannya dalam penempatan isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala tetap dilakukan pada dua hotel tersebut, kendati jumlah pasien di masing-masing RSD COVID-19 sebenarnya bisa dijadikan satu tempat.

Hal itu dimaksudkan sebagai antisipasi terjadinya lonjakan pasien COVID-19 dan memberikan kepastian kepada masyarakat Kota Mataram bahwa pemerintah kota memiliki dua RSD COVID-19 dengan kapasitas 80 tempat tidur atau masing-masing RSD COVID-19 memiliki kapsitas 40 tempat tidur.

"Penempatan pasien COVID-19 tanpa gejala, tetap kita seimbangkan didua hotel yang dijadikan RSD COVID-19," katanya.

Ia menjelaskan selain merawat pasien COVID-19 di RSD COVID-19, RSUD saat ini juga merawat 21 pasien COVID-19 yang komorbid, bahkan lima di antaranya menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan dan lainnya menggunakan alat bantu oksigen.

"Pasien positif COVID-19 komorbid tersebut, rata-rata dari kalangan lanjut usia (lansia). Dengan jenis komorbid antara lain diabetes, jantung dan hipertensi," katanya.

Sementara menanggapi data kewaspadaan COVID-19 Pemerintah Provinsi NTB (17/5) yang terjadi penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 14 kasus, dan 3 pasien dinyatakan sembuh, sehingga total pasien COVID-19 yang masih isolasi sebanyak 417 orang, sembuh 3.053 orang, dan meninggal 164 orang, Tris Cahyoso mengatakan pasien yang dirawat dan isolasi mandiri kemungkinan ada di rumah sakit dan RSD COVID-19 Provinsi NTB, serta sejumlah rumah sakit swasta di kota ini.


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024