Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tahun ini kembali menyiapkan kegiatan perayaan "Lebaran Topat" atau Ketupat 1446 Hijriah/2025, yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, pada dua lokasi makam keramat di kota itu.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Selasa, mengatakan, dua makam keramat yang menjadi lokasi perayaan Lebaran Ketupat yakni di Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan, dan Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela.
"Tahun ini, kami tetap menggelar perayaan Lebaran Ketupat dijadwalkan Senin (7/4-2025), di dua makan keramat. Untuk penanggung jawab kegiatan itu ada di masing-masing camat," katanya.
Ia mengatakan, salah satu hikmah perayaan tradisi Lebaran Ketupat sebagai upaya menyatukan silaturahim agar semangat suka cita tetap terjaga. Tidak hanya silaturahim antarumat Muslim, melainkan juga antaragama dan lintas budaya.
"Selain itu, Lebaran Ketupat sebagai upaya menjaga tradisi leluhur, karena dalam perayaannya sarat dengan kegiatan religi," katanya.
Baca juga: Wali Kota: Lebaran Topat di Mataram upaya satukan semangat silaturahmi
Perayaan Lebaran Ketupat dirangkaikan dengan kegiatan ziarah makam para ulama, selakaran, zikir, "ngurisan" (cukur rambut bayi) dan doa kepada Allah SWT.
Rangkaian terakhir "Lebaran Topat" adalah "begibung" atau makan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum lainnya yang hadir sebagai bentuk mempererat silaturahim.
"Apa yang sudah ulama dan leluhur warisi, kita tanamkan dan ikuti termasuk menjaga ikatan silaturahim dan nilai-nilai syariat Agama Islam," katanya.
Di sisi lain, wali kota mengimbau masyarakat agar tidak berlebihan saat merayakan Lebaran Ketupat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Mari kita laksanakan perayaan bulan Syawal dengan tradisi Lebaran Ketupat dengan penuh tanggung jawab bersama keluarga dan tidak merugikan orang lain," katanya.
Baca juga: RSUD Mataram siagakan tim PSC patroli saat kegiatan Lebaran Topat
Saat merayakan tradisi "Lebaran Topat", lanjutnya, masyarakat hendaknya dapat menjaga keamanan dan menjaga anak-anak ketika berada di objek wisata terutama kawasan pantai.
Orang tua memiliki peran penting untuk melakukan pengawasan dan pengamanan kepada anak-anak mereka yang sedang bermain dan mandi di pantai.
"Meskipun sudah ada petugas, tapi peran orang tua melakukan pengawasan saat berada di objek wisata perayaan Lebaran Ketuat sangat penting," katanya.
Pasalnya, warga biasanya merayakan Lebaran Ketupat pada sejumlah objek wisata terutama kawasan pantai 9,2 kilometer pantai di Mataram.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah menggelar tradisi Lebaran Topat
Kawasan pantai menjadi titik paling ramai pengunjung saat perayaan Lebaran Ketupat di Kota Mataram, seperti di Pantai Gading, Mapak Indah, Loang Baloq, Tanjung Karang, Pantai Ampenan, Pantai Pura Segare, Bintaro, hingga ke Pantai Meninting.
"Karenanya, berbagai potensi bencana dan hal-hal negatif lainnya harus diantisipasi," katanya.