Mataram, (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nusa Tenggara Barat memberikan pelatihan keahlian khusus kepada puluhan pemuda yang belum bekerja di sekitar lokasi Bandara Internasional Lombok, sebagai salah satu upaya menekan angka pengangguran.
"Tahun ini kami programkan pelatihan keahlian khusus bagi pemuda pengangguran di beberapa desa yang ada di lokasi atau lingkar Bandara Internasional Lombok (BIL) Kabupaten Lombok Tengah," kata Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Mahsun, di Mataram (16/3).
Program pembinaan yang pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB itu, kata dia, bertujuan agar para pemuda mampu menciptakan peluang usaha dengan adanya BIL yang dijadwalkan beroperasi pada Juni 2011.
Keahlian khusus yang diberikan seperti keahlian komputer, menjahit, tata rias kecantikan dan "cleanig service" atau petugas kebersihan.
Materi pelatihan diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Tengah dan lembaga kursus yang ada di Kabupaten Lombok Tengah.
"Biaya penyelenggaraan pelatihan kecakapan hidup itu bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2011. Jumlahnya relatif kecil yakni hanya untuk 80 orang untuk semua jenis pelatihan," ujarnya.
Mahsun mengatakan, pelatihan pemuda di lingkar BIL tersebut sesuai dengan arahan Gubernur NTB yang menginginkan agar ada program pemberdayaan masyarakat terutama usia produktif yang belum memiliki pekerjaan.
Program pelatihan tersebut akan berlangsung selama tiga bulan, namun bisa diperpanjang hingga enam bulan tergantung dari kemauan peserta pelatihan dan tutor yang memberikan materi.
Usai pelatihan, kata dia, pihaknya akan berupaya agar para pemuda yang sudah memiliki kecakapan hidup itu bisa terserap di dunia kerja atau membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan menangkap peluang-peluang usaha yang masih terbuka lebar.
Berbagai peluang usaha yang bisa dimanfaatkan seperti adanya kebijakan bupati yang menginginkan agar para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, mengenakan baju batik khas Sasak, Samawa dan Mbojo (Sasambo) serta songket (kain tenun) khas Lombok Tengah pada hari yang sudah dijadwalkan.
"Sekarang ada Peraturan Bupati (Perbup) Lombok Tengah yang mewajibkan PNS di wilayahnya mengenakan batik Sasambo dan songket. Para pemuda yang sudah diberikan pelatihan menjahit bisa memanfaatkan peluang tersebut," ujarnya. (*)