Mataram (ANTARA) - Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengoptimalkan mobil pelayanan pajak keliling untuk meningkatkan partisipasi wajib pajak bumi dan bangunan (PBB) membayar pajak sebelum tanggal jatuh tempo.
"Dua mobil pelayanan pajak keliling siap memberikan layanan ke 50 kelurahan untuk mendekatkan dan memudahkan pelayanan pembayaran PBB," kata Kepala BKD Kota Mataram H.M. Syakirin Hukmi di Mataram, Selasa.
Menurut dia, target PBB Kota Mataram pada tahun 2021 sebesar Rp27 miliar dengan realisasi saat ini baru sekitar 10 persen atau Rp2,7 miliar. Sementara itu, tanggal jatuh tempo pembayaran PBB pada tanggal 15 Oktober 2021.
Kendati realisasi masih 10 persen, Syakirin menilai realisasi tersebut sesuai dengan target. Pasalnya, kecenderungan wajib pajak membayar pajak menjelang tanggal jatuh tempo.
"Menjelang tanggal jatuh tempo, kami bahkan sampai membuka pelayanan di halaman kantor dengan menggunakan tenda karena banyaknya wajib pajak yang datang," katanya.
Terkait dengan itu, dia menyarankan kepada sekitar 80.000 wajib pajak, khususnya PBB, agar dapat membayar pajak di awal waktu supaya tidak menumpuk atau mengantre panjang ketika menjelang tanggal jatuh tempo.
"Kalau mau lebih praktis lagi, kami juga membuka layanan melalui mobile banking Bank NTB Syariah. Jadi, kapan pun dan di mana pun, wajib pajak bisa membayar PBB tanpa harus antre," katanya.
Sebelum pandemi COVID-19, kata Syakirin, untuk meningkatkan partisipasi wajib pajak, sebulan sebelum tanggal jatuh tempo melaksanakan Gebyar Pembayaran PBB.
Kegiatan tersebut selain mengoptimalkan pendapatan daerah, juga untuk mengingatkan wajib pajak agar melunasi kewajibannya sebelum tanggal jatuh tempo.
Bahkan, untuk menarik wajib pajak agar datang dan membayar PBB ke gebyar, pihaknya menyiapkan berbagai hadiah menarik berupa 6 unit sepeda motor sebagai hadiah utama untuk masing-masing wajib pajak di enam kecamatan yang diundi saat penutupan gebyar.
"Akan tetapi, setelah terjadi pandemi, upaya optimalisasi pendapatan melalui gebyar tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, kami optimalkan pembayaran dengan sistem jemput bola dengan mobil keliling sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.
"Dua mobil pelayanan pajak keliling siap memberikan layanan ke 50 kelurahan untuk mendekatkan dan memudahkan pelayanan pembayaran PBB," kata Kepala BKD Kota Mataram H.M. Syakirin Hukmi di Mataram, Selasa.
Menurut dia, target PBB Kota Mataram pada tahun 2021 sebesar Rp27 miliar dengan realisasi saat ini baru sekitar 10 persen atau Rp2,7 miliar. Sementara itu, tanggal jatuh tempo pembayaran PBB pada tanggal 15 Oktober 2021.
Kendati realisasi masih 10 persen, Syakirin menilai realisasi tersebut sesuai dengan target. Pasalnya, kecenderungan wajib pajak membayar pajak menjelang tanggal jatuh tempo.
"Menjelang tanggal jatuh tempo, kami bahkan sampai membuka pelayanan di halaman kantor dengan menggunakan tenda karena banyaknya wajib pajak yang datang," katanya.
Terkait dengan itu, dia menyarankan kepada sekitar 80.000 wajib pajak, khususnya PBB, agar dapat membayar pajak di awal waktu supaya tidak menumpuk atau mengantre panjang ketika menjelang tanggal jatuh tempo.
"Kalau mau lebih praktis lagi, kami juga membuka layanan melalui mobile banking Bank NTB Syariah. Jadi, kapan pun dan di mana pun, wajib pajak bisa membayar PBB tanpa harus antre," katanya.
Sebelum pandemi COVID-19, kata Syakirin, untuk meningkatkan partisipasi wajib pajak, sebulan sebelum tanggal jatuh tempo melaksanakan Gebyar Pembayaran PBB.
Kegiatan tersebut selain mengoptimalkan pendapatan daerah, juga untuk mengingatkan wajib pajak agar melunasi kewajibannya sebelum tanggal jatuh tempo.
Bahkan, untuk menarik wajib pajak agar datang dan membayar PBB ke gebyar, pihaknya menyiapkan berbagai hadiah menarik berupa 6 unit sepeda motor sebagai hadiah utama untuk masing-masing wajib pajak di enam kecamatan yang diundi saat penutupan gebyar.
"Akan tetapi, setelah terjadi pandemi, upaya optimalisasi pendapatan melalui gebyar tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, kami optimalkan pembayaran dengan sistem jemput bola dengan mobil keliling sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.