Mataram (ANTARA) - Lagu "Menanti Kata" menjadi singel original pertama dari musisi asal Kota Mataram berusia 16 tahun, Amiranauli Katyusha Kristiandi yang akrab dipanggil Mirakei.
Lirik lagu ini menggambarkan kegalauan yang sering dialami remaja pada saat menemukan cinta pertama mereka, katanya lewat siaran persnya yang diterima Antara di Mataram, Rabu.
Perasaan yang campur aduk antara ingin berjumpa tapi tak mengucapkan sepatah katapun saat berhadapan dengan sang pujaan. Rindu yang bergelora tapi terpendam bercampur rasa bahagia karena telah menemukan tambakan hati.
Lirik lagu itu sendiri, adalah karya Haidarjati Pandita yang awalnya dibuat untuk dinyanyikan oleh adiknya Mirakei dengan diiringi ukulele.
Lagu tersebut terinspirasi dari sajak yang ditulis pada 1927 oleh kakek buyut mereka, pujangga nasional Sanusi Pane. Sajak yang juga berjudul "Menanti Kata" pertama kali diterbitkan dalam buku kumpulan Sajak Puspa Mega.
Lagu Menanti Kata kemudian diaransemen oleh Andre Thei yang juga ikut menyempurnakan musik dan memainkan piano dalam karya musik itu.
Produksinya juga melibatkan beberapa musisi jazz dan indie di Lombok, yaitu, Yadi Masran pada bass, Decky F Sine pada drum serta Ferdi Soewandi untuk mixing dan mastering. Musik dan vokal direkam di FXSONIC Recording Studio.
Mirakei menekuni dunia tarik suara sejak sekolah dasar. Awalnya dia bergabung dengan Purwacaraka Music Studio (PCMS) dan beberapa kali ikut tampil dalam konser tahunan murid-murid PCMS di Mataram.
Mirakei juga kerap membawakan beberapa cover lagu pop, jazz, folk, dan lagu anak-anak yang diiringi ukulele, gitar atau piano serta diunggah di akun instagram dan kanal youtube.
Kemudian, dirinya tampil di berbagai panggung publik sebagai vokalis jazz sejak 2018 baik penampilan secara live dalam konser off air maupun on air di radio, TV swasta nasional dan online streaming.
Mira tampil sebagai vokalis dengan band jazz anak-anak "Don't Tell Mom", dengan grup jazz asal Lombok "Javacoustic" dan tampil bersama beberapa musisi senior Lombok dalam even reguler "Ngamen Jazz" di Mataram.
Istimewa
Lirik lagu ini menggambarkan kegalauan yang sering dialami remaja pada saat menemukan cinta pertama mereka, katanya lewat siaran persnya yang diterima Antara di Mataram, Rabu.
Perasaan yang campur aduk antara ingin berjumpa tapi tak mengucapkan sepatah katapun saat berhadapan dengan sang pujaan. Rindu yang bergelora tapi terpendam bercampur rasa bahagia karena telah menemukan tambakan hati.
Lirik lagu itu sendiri, adalah karya Haidarjati Pandita yang awalnya dibuat untuk dinyanyikan oleh adiknya Mirakei dengan diiringi ukulele.
Lagu tersebut terinspirasi dari sajak yang ditulis pada 1927 oleh kakek buyut mereka, pujangga nasional Sanusi Pane. Sajak yang juga berjudul "Menanti Kata" pertama kali diterbitkan dalam buku kumpulan Sajak Puspa Mega.
Lagu Menanti Kata kemudian diaransemen oleh Andre Thei yang juga ikut menyempurnakan musik dan memainkan piano dalam karya musik itu.
Produksinya juga melibatkan beberapa musisi jazz dan indie di Lombok, yaitu, Yadi Masran pada bass, Decky F Sine pada drum serta Ferdi Soewandi untuk mixing dan mastering. Musik dan vokal direkam di FXSONIC Recording Studio.
Mirakei menekuni dunia tarik suara sejak sekolah dasar. Awalnya dia bergabung dengan Purwacaraka Music Studio (PCMS) dan beberapa kali ikut tampil dalam konser tahunan murid-murid PCMS di Mataram.
Mirakei juga kerap membawakan beberapa cover lagu pop, jazz, folk, dan lagu anak-anak yang diiringi ukulele, gitar atau piano serta diunggah di akun instagram dan kanal youtube.
Kemudian, dirinya tampil di berbagai panggung publik sebagai vokalis jazz sejak 2018 baik penampilan secara live dalam konser off air maupun on air di radio, TV swasta nasional dan online streaming.
Mira tampil sebagai vokalis dengan band jazz anak-anak "Don't Tell Mom", dengan grup jazz asal Lombok "Javacoustic" dan tampil bersama beberapa musisi senior Lombok dalam even reguler "Ngamen Jazz" di Mataram.