Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini menangani 21 pasien COVID-19 tanpa gejala yang sedang menjalani isolasi mandiri terpusat pada dua rumah sakit darurat (RSD) COVID-19.
"Sebanyak 21 pasien COVID-19 tersebut berada di RSD COVID-19 Hotel Fizz dan Hotel Nutana dan kondisi mereka terus membaik," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Mataram dr Tris Cahyoso, di Mataram, Selasa.
Menurutnya, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSD COVID-19 itu saat ini sudah mulai menurun dari jumlah pasien COVID-19 sebelumnya rata-rata mencapai sekitar 40 orang pada masing-masing RSD COVID-19.
"Alhamdulillah, setelah melakukan isolasi terpusat di RSD COVID-19, pasien COVID-19 tanpa gejala bisa sembuh secara bertahap dan jumlahnya terus menurun," katanya.
Lebih jauh Tris mengatakan, dalam penempatan isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala tetap dilakukan pada dua hotel tersebut, kendati jumlah pasien di masing-masing RSD COVID-19 sebenarnya bisa dijadikan satu tempat.
Hal itu dimaksudkan sebagai antisipasi terjadinya lonjakan pasien COVID-19 dan memberikan kepastian kepada masyarakat Kota Mataram bahwa pemerintah kota memiliki dua RSD COVID-19 dengan kapasitas 80 tempat tidur atau masing-masing RSD COVID-19 memiliki 40 tempat tidur.
"Penempatan pasien COVID-19 tanpa gejala, tetap kita seimbangkan didua hotel yang dijadikan RSD COVID-19," katanya.
Lebih jauh dr Tris mengatakan, selain merawat 21 pasien COVID-19 di RSD COVID-19, RSUD saat ini juga merawat 43 pasien COVID-19 yang komorbid dan satu diantaranya menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan dan lainnya menggunakan alat bantu oksigen.
"Jumpah pasien positif COVID-19 komorbid itu turun dari sebelumnya di atas 50 orang. Mereka rata-rata dari kalangan lanjut usia (lansia), dengan jenis komorbid antara lain diabetes, jantung dan hipertensi," katanya.
Berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Minggu (8/8-2021) menyebutkan tambahan pasien COVID-19 untuk Kota Mataram sebanyak 42 orang dan 46 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh sehingga pasien yang masih dirawat sebanyak 351 orang, total sembuh 5.170 dan 191 meninggal dunia.
"Sebanyak 21 pasien COVID-19 tersebut berada di RSD COVID-19 Hotel Fizz dan Hotel Nutana dan kondisi mereka terus membaik," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Mataram dr Tris Cahyoso, di Mataram, Selasa.
Menurutnya, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSD COVID-19 itu saat ini sudah mulai menurun dari jumlah pasien COVID-19 sebelumnya rata-rata mencapai sekitar 40 orang pada masing-masing RSD COVID-19.
"Alhamdulillah, setelah melakukan isolasi terpusat di RSD COVID-19, pasien COVID-19 tanpa gejala bisa sembuh secara bertahap dan jumlahnya terus menurun," katanya.
Lebih jauh Tris mengatakan, dalam penempatan isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala tetap dilakukan pada dua hotel tersebut, kendati jumlah pasien di masing-masing RSD COVID-19 sebenarnya bisa dijadikan satu tempat.
Hal itu dimaksudkan sebagai antisipasi terjadinya lonjakan pasien COVID-19 dan memberikan kepastian kepada masyarakat Kota Mataram bahwa pemerintah kota memiliki dua RSD COVID-19 dengan kapasitas 80 tempat tidur atau masing-masing RSD COVID-19 memiliki 40 tempat tidur.
"Penempatan pasien COVID-19 tanpa gejala, tetap kita seimbangkan didua hotel yang dijadikan RSD COVID-19," katanya.
Lebih jauh dr Tris mengatakan, selain merawat 21 pasien COVID-19 di RSD COVID-19, RSUD saat ini juga merawat 43 pasien COVID-19 yang komorbid dan satu diantaranya menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan dan lainnya menggunakan alat bantu oksigen.
"Jumpah pasien positif COVID-19 komorbid itu turun dari sebelumnya di atas 50 orang. Mereka rata-rata dari kalangan lanjut usia (lansia), dengan jenis komorbid antara lain diabetes, jantung dan hipertensi," katanya.
Berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Minggu (8/8-2021) menyebutkan tambahan pasien COVID-19 untuk Kota Mataram sebanyak 42 orang dan 46 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh sehingga pasien yang masih dirawat sebanyak 351 orang, total sembuh 5.170 dan 191 meninggal dunia.