Mataram (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Nusa Tenggara Barat menyalurkan bantuan paket bahan pangan untuk warga yang menderita COVID-19 dan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

Kepala Cabang ACT NTB Juaini Pratama, di Mataram, Jumat mengatakan, kesulitan masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri sangat kompleks.

Selain mengalami sakit akibat COVID-19, sulitnya mengakses kebutuhan pangan dan nutrisi saat isolasi mandiri karena tidak bekerja menjadi momok yang menakutkan bagi para pekerja mandiri ataupun wiraswasta yang menggantungkan hidupnya dari hasil bekerja harian.

"Jadi kami berikhtiar untuk membersamai pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri agar tidak khawatir untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," katanya.

Tim Implementator Program ACT NTB Hari Prima Ahmadi menambahkan, penyebaran paket isolasi mandiri berupa pangan dan nutrisi sudah menjangkau lima kecamatan di Kota Mataram.

Kegiatan tersebut akan terus berlanjut ke beberapa daerah di NTB, karena pandemi belum usai dan masih banyak warga yang terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri.

"Bagi masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri dan sulit memenuhi kebutuhan panganya dapat menghubungi careline kami di 082340333000 atau dengan DM ig kami di @act_ntb. Nanti tim akan memverifikasi data lalu dikirim bantuan ke rumah warga," ujarnya.

Dalam menyalurkan bantuan bahan pangan tim relawan ACT berkoordinasi dengan puskesmas dan bergerak bersama anggota babinsa dan babinkamtibmas agar masyarakat juga tidak kaget ketika didatangi oleh tim ACT.

Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, adalah salah satu wilayah dengan pasien COVID-19 yang banyak melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sebanyak 11 paket bahan pangan disebar ke para penerima manfaat.

Herman, salah seorang penerima manfaat paket isolasi mandiri ACT-MRI NTB mengucapkan terima kasih pada ACT karena sudah memperhatikan para pasien COVID-19 yang harus isolasi mandiri dan tidak bekerja.

"Sejak isolasi mandiri, kami tidak memiliki pemasukan karena tidak bekerja," tuturnya.
 

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024