Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dua kelompok pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang terlibat tawuran di depan Alfa Mart Praya sepakat damai setelah pihak sekolah dan aparat melakukan mediasi, Selasa (7/9).
Kepala SMAN 2 Praya Loteng Dr Dian Iskandar Jaelani mengatakan, bahwa siswa yang sempat berkelahi kemarin tersebut telah dilakukan mediasi dengan memanggil pihak orang tua dan disasikan oleh aparat.
"Alhamdulilah para siswa telah berjanji untuk tidak berkelahi lagi dan mereka saling memaafkan," ujarnya kepada wartawan selesai acara mediasi di ruang tunggu SMAN 2 Praya.
Baca juga: Dua kelompok pelajar di Kota Praya tawuran (Video)
Baca juga: Penyebab tawuran dua kelompok pelajar di Praya masih didalami
Guna menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah meminta kepada guru, agar siswa bersangkutan melaksanakan proses pendidikan dengan cara Belajar Dari Rumah (BDR) atau tidak tatap muka untuk sementara.
“BDR ini hanya dua tiga hari saja, dan itu salah satu sanksi yang diberikan kepada siswa. Dan ini salah satu cara menekan tensi siswa kita dan menghindari anak kita ini bertemu dengan siswa temannya bertikai,” jelasnya.
Sebelumnya, Puluhan pelajar terlibat tawuran di depan Alfamart atau depan SMKN 1 Praya Tengah dan SMKN 1 Praya. Penyebab tawuran diduga gegaran saling ejek di Media Sosial.
Peristiwa tawuran antar pelajar tersebut sempat membuat macet arus lalulintas jurusan Praya menuju Mujur Praya Timur.
Dalam video tawuran yang telah viral tersebut terlihat salah seorang pelajar yang mengenakan jaket warna hitam sempat terjatuh kemudian menjadi bulan-bulan pelajar lainnya. Meski sempat dilerai, puluhan pelajar itu terus baku hantam.
Kepala SMAN 2 Praya Loteng Dr Dian Iskandar Jaelani mengatakan, bahwa siswa yang sempat berkelahi kemarin tersebut telah dilakukan mediasi dengan memanggil pihak orang tua dan disasikan oleh aparat.
"Alhamdulilah para siswa telah berjanji untuk tidak berkelahi lagi dan mereka saling memaafkan," ujarnya kepada wartawan selesai acara mediasi di ruang tunggu SMAN 2 Praya.
Baca juga: Dua kelompok pelajar di Kota Praya tawuran (Video)
Baca juga: Penyebab tawuran dua kelompok pelajar di Praya masih didalami
Guna menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah meminta kepada guru, agar siswa bersangkutan melaksanakan proses pendidikan dengan cara Belajar Dari Rumah (BDR) atau tidak tatap muka untuk sementara.
“BDR ini hanya dua tiga hari saja, dan itu salah satu sanksi yang diberikan kepada siswa. Dan ini salah satu cara menekan tensi siswa kita dan menghindari anak kita ini bertemu dengan siswa temannya bertikai,” jelasnya.
Sebelumnya, Puluhan pelajar terlibat tawuran di depan Alfamart atau depan SMKN 1 Praya Tengah dan SMKN 1 Praya. Penyebab tawuran diduga gegaran saling ejek di Media Sosial.
Peristiwa tawuran antar pelajar tersebut sempat membuat macet arus lalulintas jurusan Praya menuju Mujur Praya Timur.
Dalam video tawuran yang telah viral tersebut terlihat salah seorang pelajar yang mengenakan jaket warna hitam sempat terjatuh kemudian menjadi bulan-bulan pelajar lainnya. Meski sempat dilerai, puluhan pelajar itu terus baku hantam.