Dompu (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kilo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya miliki lapangan yang representatif.
"Alhamdulillah kini sekolah kami memiliki lapangan olahraga yang bisa mendukung kegiatan ekstrakurikuler siswa dan kegiatan-kegiatan sekolah," ungkap Kepala SMAN 2 Kilo Amar Hadi kepada ANTARA, Selasa.
Dikatakannya, keinginan untuk memiliki lapangan ini berasal langsung dari aspirasi siswa dan wali murid yang sudah lama disuarakan.
"Ini murni wujud nyata aspirasi dari siswa-siswa kami dan orangtua mereka. Dan, alhamdulillah meski baru 95 persen lapangan ini sudah bisa dipakai," ujarnya.
Peraih guru terbaik dunia di NIE Singapura ini menjelaskan, sebelumnya lapangan sekolah pernah ada. Namun, tidak representatif dan juga tidak terawat dengan baik, ditambah lokasi sekolah yang berdekatan dengan pegunungan dan langganan banjir.
"Lapangan yang lama sudah rusak dan tidak layak. Akibat tertimbun material banjir, karena pondasinya pendek dan tidak kuat," bebernya.
Pria satu-satunya asal NTB yang study lanjut di NIE Singapura ini menuturkan, pengerjaan pembangunan lapangan ini dilakukan secara swakelola.
"Kami lakukan gotong-royong dengan siswa, guru dan penjaga. Tidak ada campur tangan dari pihak-pihak profesional seperti tukang batu, kuli bangunan apalagi kontraktor. Semua murni kami gunakan sumber daya milik sekolah," tandasnya.
Amar memaparkan, adapun sumber anggarannya dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp.10 juta.
"Pengerjaannya dimulai akhir September tahun 2024 lalu, karena topografi sekolah ini bergelombang, sehingga pondasinya harus kuat ditambah lagi dengan masuknya musim hujan. Waktu pengerjaanya sangat lama, karena kami teliti dan telaten mengerjakannya," tutup peraih penghargaan Kepala Sekolah Dedikatif dari Kemendikdasmen tahun 2024 ini.
Terakhir ia menjelaskan, awalnya pembangunan lapangan ini dikhususkan untuk lapangan voli saja. Namun, berkat kebersamaan sehingga diperluas sampai ukurannya 22 meter kali 11 meter.
"Prinsip kami, mengerjakan sesuai aset yang ada dan berpikir cepat sesuai keinginan masyarakat sekolah. Apalagi, sekolah ini merupakan pencetak para prajurit TNI-Polri, atlet-atlet voli, sepakbola dan silat," terangnya.
"Kini siswa/i kami bisa berlatih bersama, mengembangkan diri dan menyalurkan bakat dan minat mereka," pungkasnya.
Diketahui sekolah ini berdiri tahun 2008 dan telah banyak mencetak prestasi. Terakhir, Juara III Kejuaraan Voly Pelajar SMA/SMK- sederajat tingkat Kabupaten Dompu dan berhasil meraih medali perak pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk cabang olahraga pencak silat.