Jakarta (ANTARA) - Massa buruh yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka Jakarta, Minggu siang, membakar "keranda mayat" sebagai bentuk simbol kekesalan mereka atas belum disahkannya RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Asap hitam pekat terlihat membumbung tinggi yang berasal dari "keranda mayat" berisi ban yang dibakar sekitar pukul 12.15 WIB itu.

Namun, peristiwa pembakaran "keranda mayat" itu tidak berlangsung lama karena sekitar 10 menit kemudian aparat kepolisian dengan sigap memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran.

Ribuan pengunjuk rasa yang berada di depan Istana Merdeka itu kemudian secara bergantian melakukan orasi dengan pengeras suara.

Beberapa saat sebelumnya, saat melintas di Kantor Radio Republik Indonesia (RRI), massa sempat berhenti dan meminta RRI menyiarkan secara langsung sejumlah tuntutan buruh, di antaranya menuntut pemerintah menjalankan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional serta meminta pengesahan segera RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Sejumlah perwakilan buruh yang didampingi mantan anggota DPR Permadi, serta dua anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Rieke Dyah Pitaloka dan Ribka Tjiptaning, akhirnya bisa menyampaikan aspirasi mereka melalui RRI.

Selain dari Jakarta, massa buruh itu antara lain berasal dari Cileungsi, Bekasi, Cikarang, Karawang dan sejumlah daerah lainnya. mereka membawa beragam atribut seperti spanduk, umbul-umbul, poster dan mengenakan seragam maupun jaket masing-masing organisasi serikat pekerja.

Sedikitnya tercatat ada sebanyak 67 organisasi serikat pekerja yang tergabung dalam Komite Aksi Jaminan Sosial di antaranya Aspek Indonesia, Dewan Tani Indonesia, Forum Buruh Depok, Aliansi Buruh Bogor dan Aliansi Pekerja Banten.

Sementara itu, aparat kepolisian tampak memperketat penjagaan di sekitar Istana Merdeka.
(*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024