Jayapura (ANTARA) - Dua petinju yang berstatus peraih medali emas PON 2016 Jawa Barat langkahnya terhenti di babak semifinal kelas berat putra PON Papua yang berlangsung di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Senin.
Petinju Nusa Tenggara Barat Nasrudin yang merupakan juara bertahan kelas berat PON 2016, harus puas dengan medali perunggu PON Papua setelah ditaklukkan oleh atlet Jawa Tengah Willis Boy Riripoy.
Bertarung tiga ronde penuh, Nasrudin memang tampak kewalahan meladeni serangan Willis Boy dan lebih banyak melambatkan pertandingan dengan merangkul lawannya.
Willis Boy akhirnya melangkah ke final setelah dinyatakan meraih kemenangan angka atas Nasrudin.
Sementara itu petinju Kepulauan Riau Sandyarto Deno Feroja, yang merupakan peraih medali emas kelas welter PON 2016 Jabar, juga tersingkir di semifinal setelah kalah dari petinju tuan rumah Erico Kevin K. Amanupunjo.
Sepanjang pertandingan Sandyarto sebetulnya tampak lebih agresif melancarkan serangan, tetapi ia lebih banyak memukul angin dan Erico yang lebih senior memanfaatkan pengalamannya untuk melancarkan strategi pukul-rangkul.
Sandyarto, yang merupakan petinju termuda di antara semua semifinalis kelas berat putra PON Papua, harus merelakan satu tempat di final diambil oleh Erico yang dinyatakan menang angka oleh wasit.
Nasrudin dan Sandyarto harus puas hanya meraih medali perunggu bersama di kelas berat putra PON Papua.
Sementara Willis Boy dan Erico bakal bertemu di final pada Rabu (13/10) nanti.
Petinju Nusa Tenggara Barat Nasrudin yang merupakan juara bertahan kelas berat PON 2016, harus puas dengan medali perunggu PON Papua setelah ditaklukkan oleh atlet Jawa Tengah Willis Boy Riripoy.
Bertarung tiga ronde penuh, Nasrudin memang tampak kewalahan meladeni serangan Willis Boy dan lebih banyak melambatkan pertandingan dengan merangkul lawannya.
Willis Boy akhirnya melangkah ke final setelah dinyatakan meraih kemenangan angka atas Nasrudin.
Sementara itu petinju Kepulauan Riau Sandyarto Deno Feroja, yang merupakan peraih medali emas kelas welter PON 2016 Jabar, juga tersingkir di semifinal setelah kalah dari petinju tuan rumah Erico Kevin K. Amanupunjo.
Sepanjang pertandingan Sandyarto sebetulnya tampak lebih agresif melancarkan serangan, tetapi ia lebih banyak memukul angin dan Erico yang lebih senior memanfaatkan pengalamannya untuk melancarkan strategi pukul-rangkul.
Sandyarto, yang merupakan petinju termuda di antara semua semifinalis kelas berat putra PON Papua, harus merelakan satu tempat di final diambil oleh Erico yang dinyatakan menang angka oleh wasit.
Nasrudin dan Sandyarto harus puas hanya meraih medali perunggu bersama di kelas berat putra PON Papua.
Sementara Willis Boy dan Erico bakal bertemu di final pada Rabu (13/10) nanti.