Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Lombok Timur terus mengencarkan patroli di wilayah perairan laut dari ujung selatan sampai utara untuk mencegah terjadinya kasus pengeboman ikan dengan menggunakan bahan peledak.‎

"Kami terus gerncarkan patroli untuk mencegah terjadinya pengeboman ikan di perairan laut Lombok Timur," kata Kasat Polairud Polres Lombok Timur, Iptu Sudarman di Selong, Rabu. 

Menurutnya, wilayah perairan di Kabupaten Lombok Timur yang sebelumnya sering terjadi kasus pengeboman ikan di wilayah Telong-elong, Kecamatan Jerowaru dan sekitarnya, mereka menggunakan potasium.

"Dengan adanya patroli rutin ini, tidak lagi ditemukan adanya nelayan yang melakukan pengeboman ikan," katanya. 

" Perairan Telong-elong Jerowaru kerap dijadikan lokasi Pengeboman ikan," tukasnya.

Ia mengatakan para nelayan sering melakukan Pengeboman ikan saat madak atau air laut sedang surut, sehingga melakukan patroli dan pendekatan dengan para nelayan maupun masyarakat sekitarnya untuk tidak melakukan kegiatan Pengeboman ikan, karena melanggar hukum.

"Alhamdulillah sekarang ini tidak lagi kami dengar adanya kasus pengeboman ikan dilaut," katanya. 

Sementara itu, lanjut Kasat Polairud Polres Lombok Timur, pihaknya saat ini memiliki dua kapal patroli untuk menunjang tugas dilapangan dengan jenis C3 yang kekuatannya 85 PK bisa mengangkut dua orang.

"Yang kita butuhkan kapal patroli jenis C2 dengan mesin 300 PK yang bisa mengangkut enam orang personel dalam melakukan patroli," katanya. 

Dengan luasnya wilayah Lombok Timur sarana dan prasana pendukung masih kurang, begitu juga personel hanya sembilan orang sedangkan sesuai ketentuan harus ada 34 orang personel.

"Sarana penunjang sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan di perairan Lombok Timur," katanya. 

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024