Mataram (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang luluh lantak diterjang banjir pada Senin (6/12) sampai sekarang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Dari pantauan Antara, kepala sekolah, puluhan guru, petugas keamanan dan pegawai tata usaha sekolah bersama puluhan pelajar sibuk bergotong royong untuk membersihkan puluhan ruangan serta memindahkan fasilitas sekolah ke lantai atas.

"Kami membersihkan areal sekolah menggunakan alat seadanya sebab pihak sekolah hingga saat ini belum menerima dan meminta bantuan dari pihak manapun " Kata Bakiriyanto Kepala Sekolah SMKN 1 Batulayar.

Ia mengatakan sejak pukul 08.00 WITA sudah mulai bergotong royong untuk membersihkan areal sekolah yang kondisinya sangat miris. 

Seluruh ruangan yang berada dilantai bawah terkena tumpukan lumpur, jelasnya, sehingga pihak sekolah lumayan kesulitan untuk mengatasinya.

"Semoga saja bisa mendapatkan bantuan berupa alat pembersih lumpur mengingat kondisi lantai yang licin dan kotor akibat tumpukan lumpur pasca banjir," katanya.

Sementara itu, Fitri seorang siswi kelas sepuluh SMKN 1 Batulayar yang ikut serta bergotong royong membersihkan areal sekolah mengatakan sangat sedih melihat kondisi sekolahnya yang sangat memilukan.

"Saya sedang ujian akhir semester ganjil akan tetapi harus ditunda karena kondisi kelas yang tak layak pakai," katanya.

Ia berharap agar air yang masih menggenangi sekolahnya bisa surut dan ruangan kelas yang masih kotor bisa bersih kembali kendati masih menggunakan alat seadanya.

Selain sekolah, Fitri juga mengatakan bahwa murid SMKN 1 Batulayar yang didominasi berasal dari wilayah Kecamatan Batulayar dan Gunung Sari juga banyak yang terdampak banjir.

 

Pewarta : Wayan Dewi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024