Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pelaksanaan Ibadah misa malam Natal di Kota Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat digelar secara offline atau tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
Pantauan wartawan ANTARA, di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Praya pukul 19.00 WITA, jemaat terlihat khidmat melaksanakan Ibadah misa malam Natal yang dipimpin oleh pendeta David Valetimo.
"Teman Natal tahun ini adalah menguatkan tatanan bergereja agar mendatangkan berkat bagi masa depan dan masyarakat," kata David Valetomo.
Dalam khotbahnya, pendeta juga menyampaikan tentang kisah nyayian pujian Maria adalah nyanyian tentang belarasa dan tentang keberpihakan dari yang maha tinggi bagi mereka yang merendah.
"Manusia yang nasibnya tak menentu, tanpa pengaman, tanpa jaminan dan purna dalam penderitaan," katanya.
Ia mengatakan Maria adalah wakil dari siapa saja, kapan saja dan di mana saja, dari beribu-ribu orang dari angkatan demi angkatan dan mereka yang terpinggirkan, mereka yang lapar, mereka yang miskin, mereka yang lemah dan tidak berdaya untuk memiliki jaminan dan harapan tentang hari depan yang baik.
"Pengharapan inilah yang membawa setiap orang yang beroleh pertolongannya untuk memuliakan Tuhan dan terbebas dari semua ikatan yang membelenggu. Dan siapapun kini dapat berseru gembira menantikan kedatangannya yang memulihkan serta memuliakan sang juru selamat," katanya.
Pada momen Natal di Tahun 2021 ini, ia berharap semua jemaat boleh mengalami kasih sayang tuhan dalam pandemi COVID-19 ditengah situasi secara Nasional temasuk di Kota Praya.
"Kita semua boleh mengalami kasih sayang tuhan di hari ke depan," katanya.
Misa malam Natal yang digelar di GPIB Praya dan Gereja Khatolik Kampus IPDN NTB Praya itu mendapat pengawalan dari aparat Polres Lombok Tengah dan Kodim 1620 Lombok Tengah.
Pantauan wartawan ANTARA, di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Praya pukul 19.00 WITA, jemaat terlihat khidmat melaksanakan Ibadah misa malam Natal yang dipimpin oleh pendeta David Valetimo.
"Teman Natal tahun ini adalah menguatkan tatanan bergereja agar mendatangkan berkat bagi masa depan dan masyarakat," kata David Valetomo.
Dalam khotbahnya, pendeta juga menyampaikan tentang kisah nyayian pujian Maria adalah nyanyian tentang belarasa dan tentang keberpihakan dari yang maha tinggi bagi mereka yang merendah.
"Manusia yang nasibnya tak menentu, tanpa pengaman, tanpa jaminan dan purna dalam penderitaan," katanya.
Ia mengatakan Maria adalah wakil dari siapa saja, kapan saja dan di mana saja, dari beribu-ribu orang dari angkatan demi angkatan dan mereka yang terpinggirkan, mereka yang lapar, mereka yang miskin, mereka yang lemah dan tidak berdaya untuk memiliki jaminan dan harapan tentang hari depan yang baik.
"Pengharapan inilah yang membawa setiap orang yang beroleh pertolongannya untuk memuliakan Tuhan dan terbebas dari semua ikatan yang membelenggu. Dan siapapun kini dapat berseru gembira menantikan kedatangannya yang memulihkan serta memuliakan sang juru selamat," katanya.
Pada momen Natal di Tahun 2021 ini, ia berharap semua jemaat boleh mengalami kasih sayang tuhan dalam pandemi COVID-19 ditengah situasi secara Nasional temasuk di Kota Praya.
"Kita semua boleh mengalami kasih sayang tuhan di hari ke depan," katanya.
Misa malam Natal yang digelar di GPIB Praya dan Gereja Khatolik Kampus IPDN NTB Praya itu mendapat pengawalan dari aparat Polres Lombok Tengah dan Kodim 1620 Lombok Tengah.