Mataram (ANTARA) - Organisasi Islam Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) akan menggelar Muktamar ke-1 yang dipusatkan di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NWDI Pancor, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada 29-31 Januari 2022.

Ketua Panitia Muktamar ke-1 NWDI, Irzani mengatakan kegiatan Muktamar ke-1 NWDI akan diikuti 1.244 orang peserta dari 27 provinsi dan empat negara perwakilan khusus di antaranya Arab Saudi, Mesir, Yaman dan Malaysia. Kegiatan dengan mengangkat tema "Khidmat kepada umat bangun Indonesia maju" ini digelar secara tatap muka dan daring.

"Peserta Muktamar berasal dari utusan, pengurus besar, pengurus wilayah, pengurus daerah, pengurus cabang, pengurus perwakilan dan pimpinan pusat badan otonom," ujarnya dalam keterangan pers kepada wartawan di Mataram, Rabu.

Selain perwakilan dari 27 provinsi dan empat negara, Muktamar ke-1 NWDI ini juga dihadiri sejumlah peninjau yang berasal dari pimpinan pondok pesantren, cendekiawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang diundang khusus.

"Kegiatan akan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat sesuai anjuran pemerintah," ucap Irzani.

Muktamar direncanakan akan dibuka Presiden Joko Widodo dan dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Mendikbud, Menteri Agama, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Turut diundang pengurus besar Ormas Islam Indonesia yang terhimpun dalam LPOI. Hal ini untuk menambah syiar dan semarak Muktamar NWDI, panitia menyelenggarakan rangkaian kegiatan pra Muktamar dari tanggal 17-28 Januari 2022.

Beberapa rangkaian kegiatan, antara lain webinar nasional, Focus Group Discussion (FGD), talkshow, halaqoh Alim ulama, ground breaking pembangunan gedung NWDI Center NTB, peresmian klinik kesehatan Hamzanwadi, kegiatan bakti sosial vaksinasi COVID-19, donor darah, khitanan massal dan pembagian paket sembako.

Ia menjelaskan, ada sejumlah agenda penting yang akan dibahas di Muktamar ke-1 NWDI ini, di antaranya membahas masalah keagamaan, AD/ART, garis besar program NWDI lima tahun ke depan. Selanjutnya menyusun rekomendasi terkait pergerakan dan kontribusi NWDI untuk kemaslahatan bangsa dan pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar NWDI.

Disinggung terkait mekanisme pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar NWDI dan siapa aja yang nantinia dicalonkan. Terlebih lagi saat ini sejumlah kader NWDI tengah menduduki posisi penting, seperti Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah.

Irzani menyatakan untuk proses pemilihan dilakukan dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Meski demikian dilakukan dengan pemilihan suara, sehingga semua memiliki peluang yang sama.

"Ada 578 pemegang suara yang nantinya memiliki hak memilih. Karena Muktamar ini terbuka untuk semua orang, terutama kader NWDI, tidak menutup kemungkinan tiga orang itu bisa mencalonkan diri, tapi tergantung muktamirin, karena syarat Ketum itu sudah diatur dalam AD/RT yakni ahlus sunah waljamaah," tegas Irzani.

Apakah dalam Muktamar nanti akan membahas soal dorongan atau rekomendasi bagi kader untuk masuk politik? Ditegaskan H Irzani, jika ada peserta melempar isu, harus ada orang NWDI maju di politik.

"Materi pembahasan di Muktamar itu sudah ada dalam rekomendasi. Selanjutnya dilempar ke peserta, nanti tergantung muktamirin saja. Intinya, NWDI telah berdakwah puluhan tahun, namun masuk di jajaran struktural itu baru belasan tahun," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan panitia Muktamar, H Najmul Akhyar yang menegaskan Muktamar ini wadah perjuangan dan perkumpulan sebagaimana yang di ikhtiarkan pendiri yang juga merupakan Pahlawan Nasional TGH M Zainuddin Abdul Majid pada tahun 1937 atau 87 silam.

"Muktamar ke-1 ini kita berharap nilai-nilai perjuangan NWDI tidak hanya di Lombok dan Indonesia tetapi juga untuk dunia," katanya.


 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024