MLB NU dinilai sebagai refleksi kritis kader jaga marwah organisasi

id Muktamar luar biasa PBNU, PBNU, Yahya Cholil Staquf,MLB NU,refleksi kritis kader,marwah organisasi

MLB NU dinilai sebagai refleksi kritis kader jaga marwah organisasi

Ilustrasi - Tiga buku tentang pendiri NU, KH M Hasyim Asy'ari, KH Ridlwan Abdullah, dan H Hasan Gipo. ANTARA/Edy M Yakub

Jakarta (ANTARA) - Wacana pengguliran Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang disampaikan sejumlah pihak yang mengatasnamakan kader NU dan para kiai disebut-sebut sebagai refleksi kritis untuk menjaga marwah organisasi.

"Muktamar Luar Biasa istilah yang legal dan diatur dalam AD/ART NU. Segala norma ketentuan dalam AD/ART adalah hal yang harus dipedomani dan menjadi rujukan bersama seluruh jamiyah Nahdliyin, tidak terkecuali oleh pengurus NU," ujar Presidium Penyelamat Organisasi MLB NU Bidang Hukum & Organisasi Jafar Shodiq dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Jafar mengatakan MLB merupakan aspirasi yang disampaikan jamiyah NU, maka mesti dipandang secara bijaksana dan bukan ditanggapi dengan cara-cara dan sikap merendahkan.

Apalagi phobia dengan memobilisasi seluruh struktural NU yang diduga dengan pola-pola pendekatan ala kekuasaan yang bersifat intimidatif.

Baca juga: Presidium MLB NU minta pemerintah bekukan SK PBNU

Menurut Jafar Shodiq, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sudah lupa bahwa nafas dan ruh organisasi adalah dari semangat spiritual para ulama-ulama pesantren (vide Pasal 1 ayat 2 AD/ART).

Ketum PBNU, kata Jafar, alih-alih melakukan tabayyun terhadap seluruh fenomena sikap dan segala keputusan PBNU dalam menakhodai kepengurusan, justru menjauh dan bahkan menisbikan ulama-ulama pesantren.

"Sungguh sangat ironis jauh dari akhlak ke NU-an. Sejarah juga mencatat dinamika dalam NU mengenai friksi atau perbedaan pandangan sudah lazim yang tentu bentuk-bentuk penyelesaian dengan cara yang berakhlak dengan tetap menjunjung mulia keilmuan, kefaqihan tokoh-tokoh para Muharrik NU," kata dia.

Jafar Shodiq menyebut kepengurusan PBNU saat ini dianggap tidak mengayomi, tidak memberi solusi, dan tidak sensitif terhadap problem keumatan.

"Hal tersebut bisa kita cek, baca dan lihat bersama opini-opini hari ini yang berkembang di media sosial, setidaknya dapat menjadi cerminan PBNU untuk instrospeksi ke dalam dan bukan mengumbar opini-opini yang justru mendistorsi dan mempertaruhkan marwah organisasi NU," katanya.

Baca juga: Presidium PO-MLB NU buka hotline pengaduan pelanggaran PBNU

Maka dari itu, kata dia, munculnya gerakan atau aspirasi MLB NU adalah hal keniscayaan sebagai bentuk koreksin para Mukharriq dan kader-kader NU yang mencintai serta ingin menjaga marwah NU.

"Perlu ditegaskan atau mungkin Ketua Umum PBNU perlu melihat dengan nurani yang bijak bahwa wacana MLB NU bukan oleh orang-orang di luar NU," katanya.

Lebih jauh, kata dia, pola lain yang dilakukan pada acara pelantikan PWNU Jatim dengan memobilisasi seluruh PWNU dan PCNU se-Jatim melakukan karantina dibalut konsolidasi secara ketat dan menentang MLB PBNU.

"Sungguh cara-cara ketua umum PBNU saat ini sudah jauh dari cara ala ulama dalam penyelesaian setiap masalah," katanya.