Mataram (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini sedang melakukan pendataan dampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Hal ini disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal usai bertemu Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan ada dua hal yang menjadi fokus kehadiran BNPB di Mataram. Pertama, membahas bagaimana menangani dampak yang ada saat ini dan kedua bagaimana mengantisipasi curah hujan pada beberapa hari ke depan.
"Jadi, dua hal itu menjadi fokus pembahasan kami bersama BNPB," ujar Iqbal.
Baca juga: Warga Bertais minta pemda perbaiki jalan amblas dampak banjir di Mataram
Menurut dia, BNPB sudah mencatat beberapa kebutuhan yang diperlukan daerah untuk menanggulangi kondisi yang ada saat ini. Termasuk, kebutuhan yang diperlukan dalam mengantisipasi kejadian serupa.
"BNPB sudah turun keliling untuk mencocokkan masalah dan data apa saja yang dibutuhkan daerah. Seperti kita butuh ekskavator kecil, butuh perahu karet. Data itulah yang kita cocokkan sehingga BNPB membantu kapasitas kita ketika terjadi masalah yang sama ke depan," kata Iqbal.
Disinggung soal dukungan anggaran oleh BNPB. Iqbal mengaku dalam pertemuannya dengan BNPB tidak ada pembahasan soal dukungan anggaran. Bahkan, pada masa tanggap darurat pemerintah daerah juga belum mengeluarkan dana tambahan untuk mengatasi dampak banjir di Mataram.
"Jadi, kita tidak membahas anggaran bersama BNPB. Kalau pun ada, itu nanti dari BNPB. Tapi apa pun itu kita masih menggunakan kapasitas yang kita miliki dulu, sehingga itulah mengapa penetapan status tanggap darurat itu kita keluarkan supaya memudahkan semua pihak turun membantu karena sudah ada dasarnya," ujar dia.
Baca juga: Puluhan relawan PMI NTB bersihkan sampah pascabanjir di Mataram
Meskipun demikian, kata dia, penetapan status tanggap darurat tersebut secara otomatis pihaknya bisa menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengatasi dampak bencana banjir di Mataram.
"Memang itu syarat penggunaan dana BTT, tapi sampai detik ini tidak ada dana BTT yang kita gunakan. Kalau pun ada itu sumber dana dari masing-masing OPD. Namun, kita belum lihat ke depan seperti apa pemulihan ini, karena saya sudah keliling ke Karang Kemong, Mayura tingkat kerusakan luar biasa, masyarakat yang kehilangan rumah begitu banyak, jembatan putus, bahkan kompor untuk masak saja sudah tidak ada pada masyarakat," ucap Iqbal.
Oleh karena itu, lanjut Iqbal, dalam penanganan bencana banjir di Kota Mataram ini, Pemprov NTB tugasnya membantu dan memperkuat Pemerintah Kota Mataram.
"Pemkot yang melakukan identifikasi awal. Mana yang mereka bisa tangani sendiri, mana yang mereka tidak bisa baru naik provinsi, kalau provinsi tidak mampu baru naik ke pusat. Tapi sekali lagi bila diperlukan kita siap gunakan dana BTT," ujar Iqbal.
Baca juga: Dapur Umum Mataram siapkan 6.000 nasi bungkus untuk korban banjir
Baca juga: Dinkes Mataram berikan trauma healing ke warga terdampak banjir
Baca juga: Sigap atasi Banjir, Gubernur NTB dan Wali Kota Mataram tuai apresiasi