Mataram (ANTARA) - Puluhan relawan dari Palang Merah Indonesia Nusa Tenggara Barat (PMI NTB) melakukan aksi gotong royong pembersihan sampah di wilayah terdampak banjir di Karang Kemong, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, pada Rabu.
Para relawan tersebut terdiri dari anggota PMI NTB, PMI Kabupaten Lombok Barat, PMI Kota Mataram, serta relawan KSR dari berbagai perguruan tinggi di Mataram.
Puluhan relawan PMI merespons cepat pasca-hasil asesmen yang menunjukkan bahwa Lingkungan Karang Kemong merupakan salah satu dari empat lingkungan terdampak banjir terparah di kawasan Cakranegara, Kota Mataram.
Ketua Bidang Infokom PMI NTB, Fahrul Mustofa mengatakan, bahwa sebanyak 35 relawan PMI bergabung dalam kegiatan ini.
Baca juga: Pemkot Mataram pantau wilayah antisipasi bencana hidrometeorologi
Para relawan PMI ini bekerja membersihkan puing-puing dan kayu-kayu besar yang menghambat aliran air sejak pukul 08.00 hingga 12.00 Wita.
Kegiatan pembersihan juga melibatkan unsur Pemerintah Kota Mataram dan Provinsi, TNI, serta masyarakat setempat.
"Jembatan penghubung antar lingkungan rusak berat, rumah-rumah warga juga banyak yang terdampak parah. Karena itu kami fokus turun di wilayah Karang Kemong," ujarnya.
Fahrul menegaskan bahwa PMI memastikan komitmen untuk tetap siaga meski masa tanggap darurat yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur hanya berlangsung selama 10 hari, sejak 12 Juli 2025.
Baca juga: Dapur Umum Mataram siapkan 6.000 nasi bungkus untuk korban banjir
Terlebih di masa tanggap darurat pasca-banjir Mataram, hal yang krusial dan memakan waktu adalah pembersihan lingkungan.
"Kami PMI siap siaga kapan pun. Fokus kami adalah masuk ke area-area sulit dijangkau oleh pemerintah maupun tim gabungan," katanya.
Sebagai bagian dari dukungan lanjutan, PMI Lombok Barat melalui Unit Donor Darah (UDD) juga membentuk posko layanan kesehatan di wilayah terdampak.
Baca juga: Dinkes Mataram berikan trauma healing ke warga terdampak banjir
Posko ini akan menangani keluhan masyarakat seperti gatal-gatal dan iritasi kulit yang umum muncul pasca-banjir.
"Insya Allah kami akan siapkan tim medis PMI dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak kesehatan lainnya untuk memberikan layanan di posko tersebut," ujar Kepala UDD PMI Lombok Barat (Lobar), dr. Septa.
PMI juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pemulihan, bukan hanya menunggu bantuan.
"Kami berharap warga juga ikut turun tangan. Ini demi kemanusiaan dan keselamatan bersama," katanya.
Baca juga: Sigap atasi Banjir, Gubernur NTB dan Wali Kota Mataram tuai apresiasi
Baca juga: Ketika air meluap di luar musim: Mataram butuh solusi, bukan salahkan siapa
Baca juga: Dinsos NTB salurkan bantuan warga terdampak banjir di Mataram
Baca juga: Cegah banjir terulang, Walhi minta Pemkot Mataram pulihkan ekosistem sungai