Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nusa Tenggara Barat membantu Kelurahan Leneng di Kabupaten Lombok Tengah membuat 1.000 lubang biopori yang berfungsi tempat pengolahan sampah organik menjadi pupuk dan resapan air.

"Dukungan pembuatan lubang biopori tersebut sebagai bagian dari program NTB Zero Waste demi mewujudkan misi NTB Asri dan Lestari," kata Kepala DLHK NTB Madani Mukarom, di Mataram, Senin.

Ia mengatakan dukungan yang diberikan berupa pemberian bantuan mesin bor biopori. Peralatan untuk membuat lubang biopori ini diharapkan mempermudah pembuatan lubang biopori, sehingga gerakan 1.000 biopori tersebut berjalan dengan lancar.

Selain itu, juga bisa digunakan untuk mempermudah pembuatan lubang untuk penanaman pohon.

Madani juga berharap para ibu rumah tangga di Kelurahan Leneng memberikan dukungan dalam bentuk pengumpulan sampah yang sudah dipilah, baik organik maupun non-organik.

"Setiap rumah tangga menyediakan minimal dua tempat sampah untuk memilah sampah organik dan non-organik. Nanti sampah organik dari rumah tangga bisa diolah di dalam lubang biopori," ujarnya.

Menurut dia, warga Kelurahan Leneng sudah mendukung program NTB Zero Waste dengan cara memberi perhatian serius terhadap masalah sampah. Beberapa upaya pengelolaan sampah yang telah dilakukan berupa pelatihan pengelolaan sampah dan pembangunan bank sampah.

Namun, kata dia, cita-cita besar itu tentunya tidak dapat dilakukan sendiri oleh Pemerintah Kelurahan Leneng, sehingga perlu menggandeng berbagai pihak demi menjadikan lingkungannya bebas sampah.

"Sudah ada beberapa kelompok dan komunitas yang mendukung pengelolaan sampah di Leneng, seperti Bank Sampah Bumi Sejahtera, dan ibu-ibu PKK sebagai garda terdepan penggerak pengelolaan sampah," katanya.

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024