Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat optimistis jumlah produksi padi mendekati angka 1 juta ton pada Januari sampai April 2025 yang dipengaruhi oleh program penambahan areal tanam.
Kepala Distanbud NTB Taufieq Hidayat mengatakan hasil kerangka survei area atau KSA Badan Pusat Statistik menunjukkan angka produksi sebanyak 907,63 ribu ton gabah kering giling pada subround I 2025 tersebut.
"Ada penambahan luas tanam yang membuat produksi padi melonjak," ujarnya di Mataram, Rabu.
Anomali iklim La Nina lemah yang muncul pada Desember 2024 hingga Maret 2025 telah menurunkan hujan yang berkepanjangan dan memberikan ketersediaan air untuk irigasi, sehingga mendukung masa tanam padi di Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Luas tanam padi di NTB ditargetkan 430 ribu ha pada 2025
Taufieq menuturkan luas areal panen padi pada Januari-April 2025 diproyeksikan mencapai 167,08 ribu hektare atau meningkat 40,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penambahan luas areal panen itulah yang membuat angka produksi padi diperkirakan sebanyak 907,63 ribu ton atau meningkat 43,83 persen dibandingkan Januari sampai April 2024 yang hanya berjumlah 631,06 ribu ton gabah kering giling.
"Kami tidak risau dengan produksi gabah tahun ini. Luas tanam setahun rata-rata di atas 290 ribu hektare, sedangkan luas panen berkisar antara 281 ribu sampai 287 ribu hektare," kata Taufieq.
Baca juga: NTB alami penurunan produksi padi 5,53 persen pada 2024
Sepanjang tahun 2025, Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB menargetkan luas tanam padi mencapai 430 ribu hektare atau hampir dua kali lipat dari rata-rata luas tanam tahunan.
Strategi untuk mencapai target itu adalah memaksimalkan penanaman padi dari hanya satu kali tanam menjadi dua kali tanam setahun, lalu dari dua kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun.
Bahkan, tanaman padi gogo yang tumbuh pada lahan perkebunan di bawah tegakkan (pohon) juga dihitung sebagai potensi lahan padi.
Lebih lanjut Taufik yakin jumlah total produksi gabah kering giling Nusa Tenggara Barat pada tahun 2025 mampu melampaui capaian produksi padi tahun lalu yang mencapai 1,45 juta ton.
Baca juga: Pabrik penggilingan padi di Lombok Tengah difungsikan tahun ini
Baca juga: HKTI NTB dorong kembalinya kejayaan padi Gogo Rancah dengan varietas Gamagora 7