Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan konsep penanganan sampah lingkungan dengan menerapkan tempat penampungan sampah (TPS) mobile di 50 kelurahan se-Kota Mataram.
"Setiap kelurahan, kami siapkan satu dump truk untuk melayani sampah rumah tangga yang diangkut petugas roda tiga dari setiap lingkungan," kata Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Rabu.
Terhadap konsep tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, terutama untuk kegiatan armada di setiap kelurahan.
Baca juga: DLH uji coba penerapan TPS mobile di Lawata Mataram
Dengan konsep satu kelurahan satu TPS mobile, pemerintah kota juga harus siap menyediakan satu unit armada berupa dump truk yang akan disiagakan pada 50 kelurahan se-Kota Matraam.
"Dump truk yang dibutuhkan sebanyak 50 unit sesuai dengan jumlah kelurahan. Dengan dump truk terbuka lebih memudahkan petugas roda tiga menaikkan sampah," katanya.
Selain itu, DLH Kota Mataram juga sudah membuat jadwal jam buang yang kendaraan roda tiga agar dump truk bisa siaga di lokasi pada jam-jam yang sudah ditetapkan.
Dari konsep yang sudah disiapkan, jam buang untuk sampah organik dijadwalkan mulai pukul 07.00 Wita-10.000 Wita, sedangkan sampah anorganik mulai pukul 13.00 Wita-15.30 Wita, setiap hari.
"Konsep jam buang sudah mulai kami sosialisasikan sambil melakukan kajian SDM agar petugas bisa memilah sampah dan membawa ke TPS mobile sesuai dengan jam buang," katanya.
Untuk sosialisasi mulai dilakukan pada SDM di TPS Lawata menjadi lokasi uji coba TPS mobile dari sekitar 15 TPS se-Kota Mataram.
Jika uji coba itu berhasil, 15 TPS se- Kota Mataram juga akan dilakukan kebijakan serupa, sehingga dalam 2-3 tahun ke depan Kota Mataram bebas dari TPS konvensional.
"Dengan demikian, target kami satu kelurahan satu TPS mobile, secara bertahap bisa tercapai dan Mataram bisa steril dari TPS konvensional," katanya.
Vidi menilai penerapan TPS mobile di Kota Mataram lebih efektif, karena ke depan Kota Mataram tidak perlu lagi menyiapkan TPS konvensional dengan kebutuhan lahan, bangunan, serta alat berat.
"Selain itu, tanpa TPS konvensional lingkungan sekitar bisa lebih bersih, aman, serta nyaman untuk berbagai aktivitas masyarakat," katanya.