Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Federasi Hoki Indonesia (PP FHI) menjadikan Piala Asia 2025 di GBK Hockey Field, Senayan, Jakarta, 17-27 April, sebagai ajang evaluasi untuk mematangkan persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand.
Sebagai tuan rumah Indonesia menurunkan tim putra dan putri. Tim putra berada di Pool B bersama Thailand, Bangladesh, Kazakhstan, dan Sri Lanka. Pada laga pertama Kamis (17/4), skuad Merah Putih kalah dari Thailand dengan skor 1-2.
“Dalam tiga pertemuan terakhir, Indonesia selalu menang atas Thailand. Ini kekalahan pertama, terakhir kita menang di Asian Games Hangzhou 2023,” kata Sekjen PP FHI Yasser Arafat Suaidy dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Secara teknis, kata Yasser, pemain Indonesia tidak kalah. Kekalahan pertama karena Thailand memang sudah menjalani program latihan sejak 2023.
Baca juga: Harap hoki Indonesia bisa capaian positif di Asian Games
“Sedangkan kami baru menjalani pelatnas mandiri selama sebulan,” kata Yasser.
Ia menambahkan hasil pertandingan ini menjadi indikator awal bahwa persaingan di SEA Games 2025 akan berlangsung ketat, terutama menghadapi Thailand dan Malaysia yang sama-sama mempersiapkan diri lebih awal.
Baca juga: Hoki indoor putri NTB petik kemenangan perdana tumbangkan Lampung 3-0
“Thailand dan Malaysia akan menjadi lawan berat. Mereka menargetkan merebut enam medali emas dari nomor hoki indoor, outdoor, dan hockey five untuk putra dan putri,” ujar Yasser.
Sejauh ini, tim putra Indonesia berada di posisi kelima klasemen sementara Pool B dengan belum meraih poin. Pada laga kedua skuad Merah Putih akan menghadapi Bangladesh, Minggu (20/4).
Sementara itu, tim putri Indonesia berjuang menghadapi Hong Kong, Singapura, Taiwan, Sri Lanka, dan Uzbekistan. Pada laga pertama Jumat (18/4), tuan rumah kalah dari Singapura dengan skor 0-2. Kemudian pada Sabtu, mereka menang lawan Taiwan dengan skor 2-0.
Dengan hasil ini, tim putri Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara dengan tiga poin.