Mataram, NTB (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan luas tanam padi sebesar 430 ribu hektare sepanjang 2025 dengan target produksi mencapai 1,4 juta ton gabah kering giling (GKG).
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Taufieq Hidayat mengatakan luas tanam tahun lalu sebanyak 292 ribu hektare, namun ada 12 ribu hektare lahan yang gagal tanam dan gagal panen.
"Kami mengoptimalkan lahan yang dulu tidak tertanami sekarang agar ditanami untuk mengejar target itu," ujarnya di Mataram, NTB, Kamis.
Baca juga: NTB alami penurunan produksi padi 5,53 persen pada 2024
Taufieq menjelaskan pihaknya juga memaksimalkan penanaman padi dari hanya satu kali tanam menjadi dua kali tanam setahun, lalu dari dua kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun.
Tanaman padi gogo yang tumbuh pada lahan perkebunan di bawah tegakan (pohon) juga dihitung sebagai potensi lahan padi.
"Tahun lalu ada lahan yang tidak ditanami karena alasan irigasi teknis, sekarang ada optimalisasi lahan. Kami beri bantuan berupa perbaikan jaringan irigasi, renovasi, rehabilitasi embung dan bendung untuk mengejar luas tanam tersebut," kata Taufieq.
Baca juga: Pabrik penggilingan padi di Lombok Tengah difungsikan tahun ini
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa fenomena La Nina yang sekarang terjadi menyebabkan peningkatan curah hujan menjadi faktor pengungkit untuk meningkatkan masa tanam padi hingga tiga kali dalam setahun.
Bila saat El Nino pada 2024 ada banyak lahan persawahan gagal tanam dan gagal panen akibat kekurangan air, maka La Nina tahun ini memberikan suplai air yang cukup untuk pertumbuhan padi dari benih hingga panen.
"La Nina yang terjadi tahun ini bisa capai target sekitar 70 persen, tapi kalau normal target 430 ribu hektare itu bisa terlampaui kalau dengan kondisi cuaca normal," sebut Taufieq.
Baca juga: HKTI NTB dorong kembalinya kejayaan padi Gogo Rancah dengan varietas Gamagora 7
Baca juga: Bupati Bima hadiri tanam raya padi bersama Wamen Pertanian di Lombok Tengah
Baca juga: Areal tanam padi gogo di NTB diperluas agar tidak punah