Dompu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Ampang Riwo, Kabupaten Dompu, melaksanakan kegiatan penanaman 1.000 pohon kemiri di Puncak Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa, Selasa, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi NTB.
Kegiatan bertajuk “Tata Kelola Hutan Dompu untuk NTB Lestari Berkelanjutan” tersebut, dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari unsur Forkopimda, organisasi perangkat daerah, kelompok tani hutan, Camat Manggelewa, Kepala Desa Nanga Tumpu, Direktur Cv. Darma Lestari, serta perwakilan Dharma Wanita Persatuan BKPH Ampang Riwo, hingga masyarakat setempat juga kelompok tani setempat.
Kepala BKPH Ampang Riwo, Faruk, mengatakan penanaman kemiri dipilih karena memiliki nilai ekologis sekaligus ekonomis yang tinggi bagi masyarakat sekitar kawasan hutan.
"Secara ekologis, kemiri mampu menjaga tutupan lahan dan mencegah degradasi hutan. Secara ekonomi, tanaman ini memberikan nilai tambah karena hasilnya dapat dipanen dan dijual oleh petani," ujarnya.
Baca juga: Area Bandara Lombok ditanami ribuan bibit pohon
Ia menjelaskan, penanaman kemiri di Nanga Tumpu merupakan bagian dari pilot project pengembangan tanaman kehutanan berbasis masyarakat.
Dalam konsep tersebut, petani dilibatkan langsung, termasuk dalam penyebaran bibit, agar tumbuh rasa memiliki terhadap kawasan hutan.
"Kami mendorong perubahan pola pikir masyarakat agar tidak lagi mengandalkan sistem monokultur jagung saja. Kemiri bisa dikombinasikan dengan alpukat, nangka, mangga, hingga kelengkeng," katanya.
Ia menambahkan, tanaman kemiri mulai berbunga pada usia empat tahun dan sudah dapat berproduksi pada tahun kelima. Harga kemiri saat ini berkisar Rp10.000 per kilogram, dan akan bernilai lebih tinggi jika sudah dikupas dari cangkangnya.
BKPH berharap, penanaman pohon tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga menjadi langkah konkret menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Baca juga: Kodim Lombok Tengah dukung kelestarian hutan
Baca juga: Pariwisata hijau diperkuat di KEK Mandalika Lombok
