Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) atau HK mendukung kebijakan penyelesaian masalah terkait sektor keairan di Indonesia.
"Hutama Karya berharap dengan berpartisipasi dalam kegiatan Asia International Water Week (AIWW) ke-2 ini dapat mengedukasi masyarakat dan mendukung program dalam merumuskan implementasi kebijakan dalam memecahkan masalah keairan di Indonesia," ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Tjahjo juga menambahkan bahwa dalam AIWW ke-2 ini, Hutama Karya memamerkan dan mengedukasi pengunjung terkait informasi mengenai proyek-proyek yang sudah dibangun perusahaan, khususnya bendungan seperti Landongi, Kaloka Timur, Sultra; Bintang Bano, Sumbawa Barat, NTB; dan Bendo, Ponorogo, Jatim.
"Pembangunan bendungan-bendungan yang menjadi portofolio HK ini akan memberikan banyak manfaat, di antaranya sebagai penyediaan air baku yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, berguna untuk menyalurkan air saat musim kemarau bagi penduduk sekitar serta mencegah terjadinya kekeringan pada area persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut," katanya.
Selain itu, bendungan tersebut juga dapat berfungsi untuk pengendalian banjir, serta berpotensi menghasilkan listrik dari tenaga air dan panel surya terapung.
"Dengan demikian, kegiatan AIWW ini menjadi kesempatan penting bagi Hutama Karya untuk dapat memamerkan hasil karya perusahaan di bidang infrastruktur air serta mendapatkan tambahan ilmu baru mengenai pengelolaan air," kata Tjahjo.
Hutama Karya turut berpartisipasi dalam kegiatan AIWW ke-2 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 14-16 Maret 2022.
Dalam kegiatan internasional ini, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Nindya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan menampilkan portofolio infrastruktur masing-masing dalam pameran sepanjang perhelatan AIWW ini.
Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan kegiatan AIWW diselenggarakan untuk membahas urgensi pemecahan masalah krisis air dengan memperkuat kemitraan publik swasta serta mempercepat implementasi aksi mitigasi dan adaptasi secara global.
"Saya berharap dari kegiatan ini dapat dihasilkan terobosan untuk mengatasi permasalahan air di kawasan kita, khususnya dalam mendukung program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi yang baik," ujar Ma'ruf.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan air merupakan isu yang penting sehingga membutuhkan perhatian bersama, seiring menipisnya sumber air akibat pertumbuhan populasi dan urbanisasi, standar hidup yang terus meningkat, persaingan penggunaan air, konversi lahan dan pencemaran lingkungan, termasuk menghadapi tantangan masalah air yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.
Kompleksnya pengelolaan sumber daya air memerlukan berbagai pendekatan dan kebijakan yang melibatkan multisektor, instansi, dan pengambilan keputusan kolektif.
"Kita memiliki visi dan tujuan sama yaitu tersedianya kebutuhan air yang cukup dan berkelanjutan untuk semua. Untuk itu, Indonesia terus berupaya untuk mengelola pemanfaatan air secara berkelanjutan. Berbagai program telah dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut antara lain membangun 61 bendungan selama periode 2015-2025 untuk mengoptimalkan pemanfaatan air," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Hutama Karya berharap dengan berpartisipasi dalam kegiatan Asia International Water Week (AIWW) ke-2 ini dapat mengedukasi masyarakat dan mendukung program dalam merumuskan implementasi kebijakan dalam memecahkan masalah keairan di Indonesia," ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Tjahjo juga menambahkan bahwa dalam AIWW ke-2 ini, Hutama Karya memamerkan dan mengedukasi pengunjung terkait informasi mengenai proyek-proyek yang sudah dibangun perusahaan, khususnya bendungan seperti Landongi, Kaloka Timur, Sultra; Bintang Bano, Sumbawa Barat, NTB; dan Bendo, Ponorogo, Jatim.
"Pembangunan bendungan-bendungan yang menjadi portofolio HK ini akan memberikan banyak manfaat, di antaranya sebagai penyediaan air baku yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, berguna untuk menyalurkan air saat musim kemarau bagi penduduk sekitar serta mencegah terjadinya kekeringan pada area persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut," katanya.
Selain itu, bendungan tersebut juga dapat berfungsi untuk pengendalian banjir, serta berpotensi menghasilkan listrik dari tenaga air dan panel surya terapung.
"Dengan demikian, kegiatan AIWW ini menjadi kesempatan penting bagi Hutama Karya untuk dapat memamerkan hasil karya perusahaan di bidang infrastruktur air serta mendapatkan tambahan ilmu baru mengenai pengelolaan air," kata Tjahjo.
Hutama Karya turut berpartisipasi dalam kegiatan AIWW ke-2 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 14-16 Maret 2022.
Dalam kegiatan internasional ini, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Nindya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan menampilkan portofolio infrastruktur masing-masing dalam pameran sepanjang perhelatan AIWW ini.
Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan kegiatan AIWW diselenggarakan untuk membahas urgensi pemecahan masalah krisis air dengan memperkuat kemitraan publik swasta serta mempercepat implementasi aksi mitigasi dan adaptasi secara global.
"Saya berharap dari kegiatan ini dapat dihasilkan terobosan untuk mengatasi permasalahan air di kawasan kita, khususnya dalam mendukung program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi yang baik," ujar Ma'ruf.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan air merupakan isu yang penting sehingga membutuhkan perhatian bersama, seiring menipisnya sumber air akibat pertumbuhan populasi dan urbanisasi, standar hidup yang terus meningkat, persaingan penggunaan air, konversi lahan dan pencemaran lingkungan, termasuk menghadapi tantangan masalah air yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.
Kompleksnya pengelolaan sumber daya air memerlukan berbagai pendekatan dan kebijakan yang melibatkan multisektor, instansi, dan pengambilan keputusan kolektif.
"Kita memiliki visi dan tujuan sama yaitu tersedianya kebutuhan air yang cukup dan berkelanjutan untuk semua. Untuk itu, Indonesia terus berupaya untuk mengelola pemanfaatan air secara berkelanjutan. Berbagai program telah dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut antara lain membangun 61 bendungan selama periode 2015-2025 untuk mengoptimalkan pemanfaatan air," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin.