Mataram (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus DPPU Bandara Internasional Lombok (BIL) berkomitmen menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar area operasional perusahaan.
Beragam upaya telah dilakukan salah satunya yaitu membentuk program kampung hijau. Tidak hanya di perkotaan, pencemaran lingkungan akibat tumpukan sampah juga banyak kita jumpai di pedesaan. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat.
Berangkat dari hal tersebut, berlokasi di Dusun Reak I Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, terbentuklah salah satu kelompok sadar lingkungan, Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi.
Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi merupakan kelompok binaan DPPU BIL yang memiliki kegiatan seperti bank sampah dan pertanian. Beranggotakan 35 orang ibu-ibu rumah tangga, Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi aktif menjalankan kesibukannya dalam menjaga lingkungan dan mengelola lahan pertanian yang ada.
Adapun untuk fokus kegiatan bank sampah yang dilakukan yaitu mengolah sampah organik rumah tangga. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merespon program ini dengan sangat baik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Provinsi NTB dalam mengkampayekan lingkungan asri dan lestari melalui program NTB bebas sampah (zero waste) diseluruh penjuru wilayah termasuk di pelosok-pelosok desa.
"Melalui program ini, Pertamina dapat membantu pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-7 yaitu energi bersih dan terjangkau. Demikian pula dengan SDGs ke-8 yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Semoga Pertamina bisa mengembangkan program-program seperti ini ke lebih banyak desa-desa di Lombok, )" kata Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, saat melakukan kunjungan ke lokasi Bank Sampah Al Haqiqi.
Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi melakukan pemanfaatan sampah organik rumah tangga dengan mengolahnya menjadi pupuk cair dan pupuk padat yang dapat diaplikasikan ke lahan pertanian kelompok.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 70 kilogram (kg) pupuk padat dan 100 liter pupuk cair yang dibuat oleh anggota kelompok dan siap untuk dijual ke masyarakat serta dimanfaatkan untuk lahan pertanian kelompok.
Selain itu, tidak hanya sukses dalam menjalankan kegiatan bank sampah, kini anggota Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi melakukan kreativitasnya dengan mengolah hasil pertanian yang ada. Salah satunya seperti membuat produk dari tanaman jahe merah menjadi serbuk instan jahe merah. Tentu seluruh kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan memberikan dampak yang baik bagi kehidupan dan pendapatan anggota kelompok.
Anggota Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi sangat senang dengan adanya giat pemberdayaan yang disupport langsung oleh Pertamina, hal ini disampaikan oleh Yanik Hijab selaku Ketua Kelompok.
"Kini lingkungan kami menjadi hijau dan sampah yang ada menjadi berkah buat kami. Kami berharap bimbingan dan support dari Pertamina DPPU BIL untuk seluruh kegiatan yang akan kami lakukan kedepannya agar kami menjadi kelompok yang mandiri," tutur Yanik.
Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan program CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs).
Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program pemberdayaan terutama untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Dalam menjalankan program CSR di tiap lokasi Pertamina, kami selalu berupaya agar sejalan dengan program yang dicanangkan di masing-masing daerah. Kerjasama antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah menjadi faktor keberhasilan yang tidak kalah penting. Kami berharap program ini akan terus memberi manfaat dan dampak yang positif tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga lingkungan melalui penerapan sistem zero waste," kata Deden.
Beragam upaya telah dilakukan salah satunya yaitu membentuk program kampung hijau. Tidak hanya di perkotaan, pencemaran lingkungan akibat tumpukan sampah juga banyak kita jumpai di pedesaan. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat.
Berangkat dari hal tersebut, berlokasi di Dusun Reak I Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, terbentuklah salah satu kelompok sadar lingkungan, Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi.
Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi merupakan kelompok binaan DPPU BIL yang memiliki kegiatan seperti bank sampah dan pertanian. Beranggotakan 35 orang ibu-ibu rumah tangga, Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi aktif menjalankan kesibukannya dalam menjaga lingkungan dan mengelola lahan pertanian yang ada.
Adapun untuk fokus kegiatan bank sampah yang dilakukan yaitu mengolah sampah organik rumah tangga. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merespon program ini dengan sangat baik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Provinsi NTB dalam mengkampayekan lingkungan asri dan lestari melalui program NTB bebas sampah (zero waste) diseluruh penjuru wilayah termasuk di pelosok-pelosok desa.
"Melalui program ini, Pertamina dapat membantu pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-7 yaitu energi bersih dan terjangkau. Demikian pula dengan SDGs ke-8 yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Semoga Pertamina bisa mengembangkan program-program seperti ini ke lebih banyak desa-desa di Lombok, )" kata Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, saat melakukan kunjungan ke lokasi Bank Sampah Al Haqiqi.
Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi melakukan pemanfaatan sampah organik rumah tangga dengan mengolahnya menjadi pupuk cair dan pupuk padat yang dapat diaplikasikan ke lahan pertanian kelompok.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 70 kilogram (kg) pupuk padat dan 100 liter pupuk cair yang dibuat oleh anggota kelompok dan siap untuk dijual ke masyarakat serta dimanfaatkan untuk lahan pertanian kelompok.
Selain itu, tidak hanya sukses dalam menjalankan kegiatan bank sampah, kini anggota Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi melakukan kreativitasnya dengan mengolah hasil pertanian yang ada. Salah satunya seperti membuat produk dari tanaman jahe merah menjadi serbuk instan jahe merah. Tentu seluruh kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan memberikan dampak yang baik bagi kehidupan dan pendapatan anggota kelompok.
Anggota Kelompok Wanita Tani Al Haqiqi sangat senang dengan adanya giat pemberdayaan yang disupport langsung oleh Pertamina, hal ini disampaikan oleh Yanik Hijab selaku Ketua Kelompok.
"Kini lingkungan kami menjadi hijau dan sampah yang ada menjadi berkah buat kami. Kami berharap bimbingan dan support dari Pertamina DPPU BIL untuk seluruh kegiatan yang akan kami lakukan kedepannya agar kami menjadi kelompok yang mandiri," tutur Yanik.
Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan program CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs).
Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program pemberdayaan terutama untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Dalam menjalankan program CSR di tiap lokasi Pertamina, kami selalu berupaya agar sejalan dengan program yang dicanangkan di masing-masing daerah. Kerjasama antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah menjadi faktor keberhasilan yang tidak kalah penting. Kami berharap program ini akan terus memberi manfaat dan dampak yang positif tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga lingkungan melalui penerapan sistem zero waste," kata Deden.