Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan perantingan dan pemangkasan pohon pelindung secara masif sebagai upaya antisipasi pohon tumbang ketika terjadi cuaca ekstrem.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, mengatakan, kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon ini dilakukan di semua ruas jalan utama di enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Sebelum di ranting atau dipangkas, petugas melihat dulu kondisi pohon apakah cukup di ranting atau dipangkas agar tumbuh batang dan daun baru," katanya.
Menurutnya, untuk jenis pohon pelindung yang dipangkas adalah selain pohon kenari dan asam sebab jika pohon kenari dan asam dipangkas bisa mati.
"Karenanya, untuk jenis pohon kenari yang berada di Jalan Langko masih di pertimbangan untuk dipangkas. Tapi untuk mengurangi beban bisa kita rantingkan," katanya.
Sekertaris DLH Kota Mataram Irwansyah menambahkan, kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon secara massal itu melibatkan dua tim dari Satgas DLH.
"Jika pohon yang akan dipangkas kecil di turun satu tim, tapi kalau pohonnya besar disiagakan dua tim. Satu tim anggotanya lengkap, ada yang bagian potong, angkat, sopir dan lainnya," katanya.
Untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas saat pemangkasan pohon pelindung, pihaknya memberikan tanda rambu lalu lintas agar pengguna jalan yang melintas berhati-hati.
"Setelah proses perantingan dan pemangkasan, petugas kami langsung membersihkan ranting atau batang pohon yang jatuh ke badan jalan ke atas truk untuk dikumpulkan dan dibuang," katanya menambahkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, mengatakan, kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon ini dilakukan di semua ruas jalan utama di enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Sebelum di ranting atau dipangkas, petugas melihat dulu kondisi pohon apakah cukup di ranting atau dipangkas agar tumbuh batang dan daun baru," katanya.
Menurutnya, untuk jenis pohon pelindung yang dipangkas adalah selain pohon kenari dan asam sebab jika pohon kenari dan asam dipangkas bisa mati.
"Karenanya, untuk jenis pohon kenari yang berada di Jalan Langko masih di pertimbangan untuk dipangkas. Tapi untuk mengurangi beban bisa kita rantingkan," katanya.
Sekertaris DLH Kota Mataram Irwansyah menambahkan, kegiatan perantingan dan pemangkasan pohon secara massal itu melibatkan dua tim dari Satgas DLH.
"Jika pohon yang akan dipangkas kecil di turun satu tim, tapi kalau pohonnya besar disiagakan dua tim. Satu tim anggotanya lengkap, ada yang bagian potong, angkat, sopir dan lainnya," katanya.
Untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas saat pemangkasan pohon pelindung, pihaknya memberikan tanda rambu lalu lintas agar pengguna jalan yang melintas berhati-hati.
"Setelah proses perantingan dan pemangkasan, petugas kami langsung membersihkan ranting atau batang pohon yang jatuh ke badan jalan ke atas truk untuk dikumpulkan dan dibuang," katanya menambahkan.