Lombok Barat, 19/10 (ANTARA) - Empat orang penambang emas di kawasan perbukitan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, tewas diduga karena tertimbun tanah longsor di lubang galian tambang.

     Camat Sekotong Lalu Edi Sadikin, di Lombok Barat, Rabu, membenarkan adanya peristiwa tersebut.  "Saat ini saya masih berada di lokasi bersama Kapolsek Sekotong AKP Syaiful Bahri dan aparat desa untuk mengevakuasi korban tewas," katanya.

     Selain korban tewas, kata dia, dua orang penambang juga dinyatakan kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tripat Kabupaten Lombok Barat.

     "Saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai identitas korban karena masih mengupayakan evakuasi korban," katanya.

     Salah seorang warga Sekotong, Lalu Dharma Setiawan mengatakan lokasi penambangan emas yang longsor berada di Jurangmalaekat, Desa Buwun Mas.

      Musibah longsornya lubang galian diperkirakan terjadi pada Selasa (18/10), sekitar pukul 23.00 WITA. Warga sekitar baru mengetahui kejadian pada siang hari.

      "Warga mulai mengevakuasi korban hari ini Rabu (19/10) sekitar pukul 08.30 WITA. Korban yang berhasil dievakuasi sebanyak enam orang. Belum diketahui berapa penambang yang tertimbun," katanya.

      Ia mengatakan, sejumlah warga yang merasa kehilangan anggota keluarga meluapkan kesedihan mereka di depan batu besar yang menghimpit para korban.

      "Mereka menangis dan berharap anggota keluarganya bisa dikeluarkan dari himpitan batu di dalam lubang itu," ujarnya.

      Kawasan perbukitan Jurangmalaekat termasuk kawasan pertambangan milik PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB), salah satu perusahaan yang memiliki izin eksplorasi di Sekotong bersama sejumlah perusahaan lainnya. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024