Jakarta (ANTARA) -
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menyebut pondok pesantren merupakan wadah pembentukan karakter bangsa yang perannya semakin signifikan berbarengan dengan majelis-majelis zikir.
Menurut keterangan pers Kantor Staf Presiden yang diterima di Jakarta, Minggu, hal itu disampaikan Moeldoko saat berkesempatan menghadiri Dzikir Akbar Manaqib Syekh Abdul Qodid Al-Jaelani di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Karawang, Jawa Barat, Sabtu malam (2/7).
"Pesantren dan majelis-majelis zikir seperti inilah yang akan membentuk karakter bangsa. Karena dari sinilah, akan lahir SDM-SDM unggul dan berkarakter," katanya.
Baca juga: FKIJK NTB menyalurkan 1.000 paket buka puasa untuk santri dan anak yatim
Baca juga: Polisi memeriksa 17 saksi terkait perusakan Pondok Pesantren As-Sunnah
Baca juga: FKIJK NTB menyalurkan 1.000 paket buka puasa untuk santri dan anak yatim
Baca juga: Polisi memeriksa 17 saksi terkait perusakan Pondok Pesantren As-Sunnah
Menurut Moeldoko pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan dengan membentuk kebiasaan baik, yang sangat dipengaruhi oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan.
"Saya dulu kalau tidak jadi anak langgar (surau/musala) mungkin tidak akan jadi jenderal. "Di situ saya digembleng, diajari disiplin, diajari ngaji, diajari saling berbagi. Dan semua itu terbawa sampai saat ini," ujar Moeldoko.
Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko juga menyampaikan sejumlah capaian Presiden Joko Widodo seperti pembangunan infrastruktur, pengendalian pandemi COVID-19, dan pemulihan ekonomi nasional.